(Business Lounge – Art) Kota Jakarta selalu menarik untuk disimak, bagaimana sebuah kota tua bernama “Batavia” yang penuh dengan sejarah di masa lalu, kini menjadi kota metropolitan yang dengan usianya yang telah mencapai 487 tahun.
Kala itu Kota Batavia dibentengi dengan tembok tinggi dengan banyak kanal di dalamnya. Ada dua bagiannya kota bagian barat dan bagian timur, yang dipisahkan oleh Sungai Ciliwung. Begitu juga dengan bangunan-bangunan di dalamnya yang terbagi menjadi beberapa blok dan dipisahkan oleh jalan dan parit yang terbentang secara melintang dan membujur.
Art & Toilets: Bringing Back The Glory of The Past kini digelar sebagai rintisan untuk memperbaiki Jakarta menjadi kota ideal. Pameran yang akan berlangsung hingga 3 Maret 2015 ini diadakan di Galeria Fatahillah, Gedung Kantor Pos Lantai 2, Kawasan Kota Tua, Jakarta. Dengan menghadirkan seni lukisan maka diharapkan masa awal berdirinya kota bersejarah di masa lalu dapat terhubung dengan masa kini yang membawa kota Batavia menjadi kota Jakarta. Selain itu pameran ini pun diakan dengan tujuan memperkenalkan revitalisasi kawasan Kota Tua sebagai program pemerintah yang saat ini sedang dilangsungkan.
Sesuatu yang unik juga disuguhkan pada pameran ini ketika masalah toilet umum diangkat ke permukaan. Apa kaitannya dengan kota Jakarta di masa lalu? Batavia, dirancang dan dibangun oleh Jan Pieterszoon Coen dengan konsep “kota ideal”. Berpola segi empat dengan tiap sudut kota memiliki benteng yang menonjol keluar. Sangat megah dan sangat ideal.
Namun para seniman mengangkat permasalahan saat tidak ditemukannya toilet umum yang bersih dan layak pakai. Sudah seharusnya toilet umum menjadi bagian dari infrastruktur dasar yang harus dimiliki sebuah kota, selain penyebrangan jalan yang aman, taman kota yang rapi, dan jalur pedestrian yang nyaman bagi semua warganya. Toilet yang tersedia sangat kotor, jorok, dan berbau. Kondisi ini memaksa pengunjung dan pedagang kaki lima di sekitarnya untuk membuang air kecil di sembarang tempat. Pameran ini merespon hal-hal tersebut dengan harapan adanya kesadaran untuk membenahi Kota Tua mulai dari hal-hal yang mendasar.
Sonang Elyas/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas