(Business Lounge – Management Tips) Gatot Mudiantoro Suwondo memberikan penjelasannya mengenai posisi PT Bank Negara Indonesia Tbk yang saat ini dipimpinnya berkaitan dengan pasar bebas ASEAN khusus sektor keuangan.
Gatot menyebutkan 5 negara yang belum siap secara undang-undang, yaitu Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, dan Brunei. Itulah sebabnya untuk sektor keuangan, berlakunya pasar bebas (Masyarakat Ekonomi Asean) diundur hingga tahun 2020. Sehingga untuk saat ini hingga 2020 maka akan diadakan kesepakatan bersama.
Selaku Direktur Utama dari bank milik pemerintah tersebut, Gatot mengungkapkan bahwa ia tidak akan terburu-buru di dalam menentukan posisi. “Kita itu dalam menentukan posisi, jangan grasak grusuk, kita lihat dari beberapa angle,” demikian dikatakannya untuk menggambarkan pentingnya untuk menganalisa situasi. Sebagai contoh ia menyebutkan masalah merger atau penggabungan usaha yang tidak mudah untuk langsung diputuskan. Harus terlebih dahulu di analisa apa yang akan menjadi implikasinya. “Be smart!” demikian dikatakannya.
Namun di sisi lain, ini juga bukan waktu yang tepat untuk tidak melakukan apa-apa sehingga pada saat tiba di tahun 2020, ketika perusahaan-perusahaan lain telah mulai menandatangani agreement maka perusahaan yang ia pimpin masih baru akan melakukan sesuatu.
“Saya pernah ikut merger dan itu tidak gampang,” Gatot membuka pengalamannya kepada businesslounge.co, Vibiz Media Network. Pada tahun 2000, pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia, Gatot yang pada waktu itu memimpin Bank Duta memutuskan untuk bergabung dengan Bank Danamon Indonesia dalam suatu merger. Sehingga Gatot tahu persis bahwa keputusan untuk merger bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi dilakukan dalam situasi yang aman.
Berbeda dengan kondisi PT Bank Negara Indonesia Tbk yang saat ini diistilahkannya dengan kata “we make money” sehingga penanganannya pun akan berbeda juga. “Bukan saya against merger,” tegas Gatot. Bagi Gatot, merger hanyalah sebuah opsi, namun jika ada opsi lain yang lebih efisien maka hal itu akan dipertimbangkan.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana