Dewan Juri di negara bagian Missouri telah memutuskan bahwa tidak ada dakwaan untuk Darren Wilson, polisi yang menembak mati Michael Brown, remaja berusia 18 tahun di Ferguson, Missouri setelah adanya konfrontasi pada tanggal 9 Agustus 2014.
Keputusan para dewan juri yang beranggotakan 12 orang tersebut ditanggapi dengan kemarahan warga yang berujung pada kerusuhan dan penjarahan yang terjadi di St Louis, Missouri. Kepala Polisi St Louis County Jon Belmar mengatakan bahwa para perusuh juga menembakkan sekitar 150 tembakan.
Kepala polisi juga mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi bisa jadi merupakan “yang terburuk” daripada yang kerusuhan yang terburuk sejak Brown tewas pada bulan Agustus. Massa bukan hanya melakukan protes, melainkan juga melepaskan tembakan dan membakar tempat-tempat bisnis yang ada di sekitar. Hal tersebut, mengakibatkan banyak bangunan tempat berbisnis terbakar dan juga dua mobil polisi yang rusak.
Dikatakan oleh Kepala Polisi setempat, bahwa tidak melihat protes yang dilakukan dengan damai, dan ia mengatakan sangat kecewa dengan hal tersebut. Menanggapi kerusuhan tersebut, polisi bereaksi dengan berusaha membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata. Selain itu, pihak kepolisian juga menangkap 29 orang tersangka.
Salah satu pengunjuk rasa mengatakan bahwa tidak boleh menembak begitu saja seseorang berusia 18 tahun yang tidak bersenjata, tetapi menurut pernyataan kepolisian setempat, terjadi perseteruan antara polisi dengan remaja tersebut sebelum penembakan terjadi. Darren Wilson sendiri, mengatakan bahwa sebelum penembakan, Brown sempat mendorongnya kembali ke dalam mobilnya, memukulnya, serta mencoba mengambil pistolnya.
Fanny Sue/Journalist/VMN/BL
Foto : ANTARA
Editor : Fanya Jodie