Berakhirnya perseteruan antara dua pemain industri barang mewah asal Perancis yaitu Louis Vuitton dan Hermes akhirnya membuat dunia jadi tahu seperti apa perang bisnis antara pelaku industri yang punya bisnis sama dan terkenal di dunia.
Beberapa media di Perancis memberitakan pengadilan perdata Perancis berhasil mendamaikan 2 perusahaan yang sudah berseteru selama 5 tahun terakhir. Dalam pengadilan tersebut akhirnya kedua perusahaan bersepakat untuk mengakhiri “perang tas” (sebutan media untuk perang dingin antara Hermes dan LVMH). Perang ini dipicu oleh tindakan LVMH yang berhasil menguasai saham Hermes Internasional secara diam-diam sampai menguasai hingga 23% atau senilai 6,8 Miliar Euro selama 5 tahun terakhir.
Dalam kesepakatan tersebut, LVMH Moët Hennessy bersedia mengembalikan sebagian saham Hermes tersebut dan selama lima tahun ke depan dilarang kembali membeli saham produsen scarf dan tas mewah tersebut.
Bagaimana bisa perusahaan pembuat tas terkenal merek Birkin dan Kelly – Hermes yang sudah bergelut di bisnis tas dan scarf mewah selama 177 tahun ini sahamnya dikuasai secara diam-diam oleh perusahaan pemegang mereka busana mewah Christian Dior dan Luiis Vuitton – LVMH ini sampai-sampai board dari Hermes tidak mengetahuinya.
Beli Saham Secara Diam-diam
Selama 5 tahun terakhir LVMH yang merupakan anak usaha dari Arnault Grup telah berhasil membeli saham Hermes melalui anak usaha lainnya dari salah satu grup konglomerat Perancis tersebut. Awalnya tahun 2010 LVMH berhasil membeli 14,5% saham Hermes melalui salah satu anak usaha Arnault tersebut, kemudian selanjutnya grup konglomerat ini mengerahkan anak2 usaha lainnya membeli hingga akhirnya terkumpul sebanyak 23,2%.
Selama menguasai sebagian besar saham Hermes, LVMH sudah menikmati keuntungan hingga 2,8 Miliar Euro dari divestasi saham tersebut. Keuntungan sebesar ini disebabkan saham Hermes dari tahun 2010 hingga tahun 2014 sudah mengalami kenaikan 64%.
Bisnis Hermes Menguntungkan
Baru – baru ini Hermes melaporkan kinerja bisnisnya selama 6 bulan pertama tahun 2014 ini yang mengalami keuntungan hingga 8% untuk laba bersihnya dengan penjualan menunjukkan peningkatan dari 7,9% menjadi 1,9 miliar euro. Dengan keuntungan tersebut perusahaan yang memulai bisnisnya sejak tahun 1837 ini mendapat laba bersih sebesar € 413.000.000 ($ 544.000.000) meskipun margin operasional turun tajam.
Joel/Journalist/VM/BL
Editor: Jul Allens
image: wikimedia