DPR – AS Menggugat Obama

(Business Lounge – News & Insight) Pada Rabu malam (30/7) DPR – AS telah mengeluarkan sebuah resolusi untuk menggugat Presiden Barack Obama karena diduga telah melebihi kekuasaan konstitusionalnya demikian keterangan yang dicantumkan oleh BBC. Mereka yang telah mendukung gugatan ini mengatakan bahwa Obama telah melampaui wewenangnya ketika ia menunda batas waktu asuransi dalam hukum kesehatan.

Namun Obama menganggap tindakan menggugat ini sebagai tindakan membuang waktu. Ia menganggap ini hanya sebagai aksi politik. Untuk tindakan yang diambilnya, Obama beralasan bahwa jika pihak yang berkepentingan tidak melakukan apa-apa maka ia dapat mengambil tindakannya sendiri. Sampai saat ini sudah 40 tindakan yang dihitung telah diambil oleh Obama untuk membantu ketika kongres tidak melakukan apa-apa.

Obama Dianggap Mengambil Keputusan Sepihak

Kongres Partai Republik memang telah mengeluhkan bahwa Obama telah melampaui kewenangan konstitusionalnya pada berbagai kesempatan. Hal ini dirasa telah mengambil otoritas Kongres dengan mengeluarkan perintah eksekutif. Salah satu kasus yang membuat kongres merasa keberatan yaitu ketika Obama memberikan perintah secara sepihak untuk mengurangi deportasi dari beberapa imigran ilegal muda, dan pertukaran penjara yang memenangkan pembebasan seorang tentara AS ditahan selama lima tahun oleh Taliban.

Secara spesifik permasalahan juga terjadi pada masalah resolusi, yang disponsori oleh Kongres Pete Sessions of Texas dengan dukungan penuh dari Ketua DPR John Boehner, yaitu pada saat keputusan Obama untuk menunda dua kali persyaratan dalam aturan kesehatan 2010 yang menyatakan bahwa bisnis dengan ukuran tertentu haruslah menyediakan asuransi kesehatan bagi pekerja mereka.

Obama secara blak-blakan mengatakan tentang niatnya untuk menghindari Kongres bila harus berkepanjangan melakukan perdebatan dengan DPR yang sering terjadi karena DPR sangat dikontrol oleh Partai Republik.

Startegi Pena dan Telepon

Hingga Januari, asisten Gedung Putih mulai mengacu pada strategi “pena dan telepon” dari presiden, yaitu menggunakan telepon untuk mengadakan pertemuan di Gedung Putih dan pena untuk menandatangani perintah eksekutif dan perubahan peraturan federal.

Sebenarnya sejak George Washington, setiap presiden AS juga mengeluarkan perintah eksekutif. Dibandingkan dengan presiden sebelumnya Obama belumlah menonjol dalam jumlah kebijakan yang ditandatanganinya.

Dalam enam tahun ini, Obama telah mengeluarkan perintah eksekutif sebanyak 183. Dibandingkan dengan 291 perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh George W Bush selama delapan tahun dan 381 perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Ronald Reagan demikian data yang dikeluarkan oleh sebuah studi dari American Presidency Project di University of California-Santa Barbara.

Perintah Eksekutif

Presiden secara teratur mengeluarkan perintah untuk mengelola lembaga eksekutif dari pemerintah federal untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan Gedung Putih hingga kebijakan luar negeri. Partai Republik menuliskan bahwa apa yang terjadi ini merupakan perubahan kewenangan yang harus menjadi peringatan bagi anggota dari kedua partai politik karena sangat mengancam institusi Kongres.

Dalam sejarah AS, beberapa presiden juga pernah mendapatkan gugatan serupa ini. Seperti gugatan yang ditujukan kepada Presiden Nixon atas kasus Watergate, gugatan kepada Clinton atas perintah eksekutif perlindungan atas sungai-sungai tertentu, atau gugatan kepada Obama pada tahun 2011 atas kasus operasi miter di Libia.

uthe/Journalist/VMN/BL
Image: wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x