Bank Dunia Dalam Menangani Pendidikan di Asia Selatan

(Business Lounge – News) Negara – negara di Asia Selatan dituntut untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan ditengah pesatnya perkembangan tekonologi dan persaingan global yang ketat. Pendidikan dinilai menjadi dasar utama bagi suatu negara untuk menghasilkan tenaga kerja yang mampu menompang pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu yang panjang. Sudah 10 tahun lamanya, negara-negara di Asia selatan seperti India, Nepal, Butan, Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan Maldives, dan Afhganistan mampu meningkatkan akses pendidikan bagi warganya sehingga mereka dapat mengenyam bangku pendidikan. Namun, Bank Dunia melihat rendahnya kualitas pendidikan dari negara-negara tersebut yang menjadi  penyebab negara-negara itu sendiri, tidak mampu untuk berkembang dan bersaing di kancah dunia internasional.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk melihat seberapa jauh sistem pendidikan yang telah diraih oleh setiap negara di Asia Selatan.

  1. Berapa banyak jumlah anak-anak yang dapat merasakan bangku pendidikan?
  2. Bagaimana sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak sekolah dalam mempersiakan anak-anak bangsa yang siap untuk memasuki dunia kerja?

Hasil penelitian dari Bank Dunia menunjukkan bahwa kurang lebih 13 juta anak-anak berusia 8 sampai 14 tahun masih belum beruntung untuk mendapatkan akses pendidikan. Disamping itu, sarana dan prasarana sekolah yang menjadi alat untuk mendukung peningkatkan kualitas pendidikan tidak memadai. Alhasil, mereka tidak dibekali keterampilan yang nyata untuk memasuki dunia kerja. Tenaga ahli pengajar juga menjadi faktor rendahnya kualitas pendidikan di negara-negara Asia Selatan.  Hasil penelitian membuktikan bahwa 1/3 dari siswa/siswi yang menyelesaikan jenjang pendidkan tingkat dasar( SD) masih kurang memiliki kemampuan untuk membaca maupun berhitung. Terlebih lagi, angka kemiskinan yang tinggi juga menjadi alasan anak-anak  untuk tidak melanjutkan jenjang pendidikan tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Halil Dundar, coauthor and pemimpin redaksi dari penelitian menjelaskan bahwa negara-negara di Asia Selatan harus membenahi sistem pendidikan sehingga bisa bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. Jika negara-negara tersebut tidak bergerak untuk merubah, investasi yang selama ini telah dicapai akan terbuang dengan percuma.

Philippe Le Houérou – anak-anak bangsa membutuhkan keterampilan

Wakil Presiden Bank Dunia, Philippe Le Houérou menegaskan bahwa pembelajaran disekolah saja tidak cukup, anak-anak memerlukan keterampilan atau skills yang mampu meningkatkan mutu kualitas pendidikan suatu negara. Ketika mereka memperoleh keterampitalan yang signifikan, mereka akan siap untuk memasuki dunia kerja. Dengan cara ini, mereka akan membantu negara untuk menuai hasil yang maksimal, yaitu peningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional. Negara akan melihat investasi yang mereka tanamkan kepada anak-anak bangsa tidak akan sia-sia.

World Bank Tips –Bagaimana caranya untuk  meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Selatan?

Tentunya, ada strategy khusus yang bisa dijadikan sebagai kunci untuk perkembangan kualitas pendidikan di negara-negara wilayah Asia Selatan ini. Amit Dar memaparkan,”Invest Early, Invest Smartly, Invest for All.”

  1. Membentuk suatu pengukuran yang bisa dijadikan sebagai pedoman untuk melihat peningkatan kualiatas pembelajaran siswa/siswi di sekolah: termasuk kebijakan dalam bidang pendidikan, pelatihan khusus untuk para tenaga pengajar, dan pengalokasian dana pemerintah di bidang pendidikan.
  2. Memberikan nutrisi yang cukup sehingga bisa membantu anak untuk memiliki kemampuan daya serap yang tinggi. Tidak dipungkiri lagi, banyaknya anak-anak di wilayah Asia Selatan ini mengalami kekurangan gizi yang berdampak buruk terhadap kemampuan si anak untuk menyerap materi pembelajaran
  3. Meningkatkan efektifitas tenaga kerja dan akuntabilitasi tenaga kerja pengajar. Salah satunya adalah memberikan bekal metode pengajaran dan basis kurikulum yang bisa dijadikan acuan dalam memberikan pengajaran.
  4. Tenaga pengajar harus dengan cerdik  menggunakan strategy-strategy dalam memberikan pengajaran kepada siswa/siswi, sehingga mereka bisa menangkap material dengan mudah. Tenaga pengajar berperan penting disektor ini karena mereka merupakan salah-satu faktor penentu keberhasilan dari siswa-siswinya.
  5. Mengajak sektor-sektor swasta untuk bekerjasama dan mencari mekanisme-mekanisme yang lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang dapat menghasilkan siswa siswi yang berprestasi.

UN Program-The Millenium Development Goal

UN melalui programnya, The Millenium Development Goal  mengajak negara-negara berkembang yang ada di wilayah Asia, Afrika dan Timur Tengah untuk mewujudkan kehidupan dan pendidikan yang layak bagi masyarakatnya. Dalam bidang pendidikan, UN mengusulkan untuk memberikan pendidikan tingkat dasar dan sekolah menengah pertama kepada semua masyarakat, terutama kepada anak-anak perempuan yang selalu menjadi prioritas kedua untuk bisa menempuh pendidikan yang layak.

Dalam program ini, negara-negara di Asia Selatan mengivestasikan uangnya untuk mencapai “The Millenium Development Goal” dengan keyakinan semua anak-anak bisa mengeyam pendidikan dasar pada tahun 2015.

Febriani Piscessa/Journalist/VMN/BL
Image: Wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x