Brasil Memohon Bantuan Jepang Untuk Proyek Minyak Lepas Pantai

(Business Lounge – News) Brasil berencana untuk menggunakan teknologi Jepang dalam membangun struktur terapung dan kapal untuk proyek pengembangan minyak lepas pantai yang besar seperti dilaporkan oleh Japantoday. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Brazil Dilma Rousseff berencana akan bertemu pada tanggal 1 Agustus di Brasil sekaligus akan mengumumkan penggunaan teknologi Jepang dalam membangun “pusat logistik” untuk proyek minyak lepas pantai tersebut.

Sebuah struktur mengapung sedang dipertimbangkan untuk dibangun sepanjang 300 meter denhan lebar 100 meter.

Abe dijadwalkan berangkat untuk mengunjungi Amerika Tengah dan Selatan pada hari Jumat pekan ini. Abe dan Rousseff juga akan mengumumkan bahwa Brazil pada tahun akan meluncurkan program untuk meng-upgrade industri galangan kapal sebesar pelatihan ahli dengan bantuan Jepang. Harian bisnis Nikkei mengatakan kedua pemimpin ini diharapkan untuk mencapai kesepakatan dalam pembicaraan mereka sehingga dapat dirumuskan kerja sama yang akan dijalankan dalam proyek guna pengembangkan proyek offshore Brazil.

Petrobras, perusahaan minyak yang terkait dengan pemerintah Brazil, akan memulai produksinya pada tahun 2020 di area yang diperkirakan memiliki cadangan minyak senilai lebih dari 50 miliar demikian dilaporkan Nikkei. Berdasarkan rencana saat ini, Petrobras akhirnya akan mengadakan 50 platform minyak terapung dengan biaya masing-masing sekitar 100 miliar yen (US $ 987juta).

Dalam proyek ini juga akan dibutuhkan 50 kapal pengeboran laut seharga masing-masing 60 miliar yen (US $ 592juta), serta kapal untuk membawa sejumlah besar personil, peralatan dan perlengkapan. Kemungkinan proyek ini akan bernilai 20 triliun yen (US $ 197miliar). Pembuat kapal utama Jepang, seperti IHI dan Mitsubishi Heavy Industries, mengusulkan untuk membangun platform mengapung yang besar.

Untuk itu, perusahaan semi-pemerintah Japan International Cooperation Agency memilki rencana untuk bermitra dengan pembuat kapal Jepang untuk melatih spesialisasinya dalam teknologi pembuatan kapal Brasil.

uthe/Journalist/VMN/BL