Pyongyang Mengajukan Diri Untuk Mengikuti Asian Games di Incheon, Korsel

(Business Lounge – News & Insight) Korea Utara (Korut) hendak mengirimkan atlit dan pemandu soraknya ke Asian Games ke-17 yang akan berlangsung di Incheon, Korea Selatan (Korsel) pada 19 September hingga 4 Oktober 2014. Demikianlah Korut hendak mendiskusikan rencananya tersebut.

Hal ini tentu saja menjadi suatu langkah yang diharapkan akan meredakan ketegangan di antara kedua Negara yang telah lama bersitegang ini setelah sebelumnya Korsel juga telah mengambil langkah positif dengan membatalkan latihan militer yang secara regular dilakukan oleh Korsel dan AS.

Langkah lainnya juga yang Korsel lakukan adalah menolak adanya permohonan yang mengatakan bahwa Korut haruslah mengambil langkah-langkah untuk melucuti persenjataan nuklirnya. Nampaknya Korsel memang ingin melunak terhadap Korut dan demikian sebaliknya.

Pertemuan Korut dan Korsel

Pyongyang Korean Central News Agency mengatakan bahwa Korut mengusulkan untuk mengadakan sebuah pertemuan di sebuah desa yang terletak di perbatasan pada Selasa depan (15/7). Hal ini tentu saja untuk membahas keikutsertaan Korut pada Asian Games di Korsel.

Untuk hal ini, kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan pihaknya sedang mengkaji tawaran dari Utara ini. Sebenarnya Korsel masih merasa ragu bilamana permintaan Korut ini merupakan hal yang tulus karena ingin mengurangi ketegangan di antara keduanya.

Korut Melakukan Serangkaian Tes Senjata

Pekan lalu, Korea Utara telah melakukan serangkaian tes rudal dan senjata lainnya termasuk dua Scud tipe jarak pendek serta meluncurkan rudal balistik kemarin.

Sedangkan Media pemerintah Pyongyang hari ini memuat berita bahwa pemimpin Korut, Kim Jong Un melakukan inspeksi pada latihan menembak roket taktis sebagai langkah lanjutan setelah kemarin meluncurkan balistik.

Korut dan Korsel ingin Berbaikan?

Seorang analis luar mengatakan bahwa Korut ingin memperbaiki hubungan dengan Korsel dan Amerika Serikat untuk membantu menarik investasi asing Serta menghidupkan kembali perekonomian yang selama ini stagnan.

Kedua Negara ini memang sebelumnya telah mewarnai perbatasan mereka dengan persenjataan yang dapat dikatakan “terberat” di dunia sejak awal tahun 1950, ketika mereka mengakhiri perang mereka dengan gencatan senjata dan bukan dengan perjanjian damai.

Lalu kemudian Korut sempat memboikot Asian Games 1986 dan Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, tapi menghadiri Asian Games 2002 di Busan, Pertandingan antar University di Daegu dan Asian Athletics Championships di Incheon pada tahun 2005.

Korsel memang telah menunjukkan itikad baiknya dengan pembatalan latihan militer serta menolak permohonan untuk meminta Korut melucuti persenjataan nuklirnya. Semoga hal ini benar-benar dirasakan oleh pihak Korut, sehingga Korut pun melunak dan membuka diri untuk berdamai dengan Korsel.

Uthe/Journalist/VMN/BL