Peringatan 64 Tahun Penobatan Raja Thailand

Seorang warga Thailand mengenakan topi dengan gambar Raja Thailand Bhumibol Adulyadej saat ia bergabung dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah di luar Istana Raja saat Hari Penobatan Raja di Bangkok, Thailand, Senin kemarin. Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah berjalan menuju lokasi bersejarah di Bangkok untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada Raja Bhumibol pada peringatan 64 tahun penobatannya menjadi Raja Thailand.

Kali ini dalam peringatan ke 64 tahun penobatannya, Raja Thailand Bhumibol Adulyadej  tampil di depan publik di tengah kekacauan politik yang sedang dialami negara itu. Sudah beberapa lama iniThailand diwarnai konflik antara kelompok anti dan pro pemerintah yang berkuasa.

Thailand saat ini diselimuti konflik antara kelompok anti dan pro pemerintah yang berkuasa. Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra dalam enam bulan ini terus mengalami protes yang mendesak dia mundur.  Sudah sekitar 25 orang yang tewas dalam aksi protes tersebut dan kemungkinan bisa terjadi kekerasan yang lebih luas dengan adanya keputusan turunnya Yingluck oleh Pengadilan Thailand.

Pengadilan Thailand telah menurunkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dari jabatannya. Yingluk sendiri  menghadapi dua tuntutan hukum yaitu adanya kasus dugaan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu juga dituntut akan kebijakan subsidi beras yang ceroboh. Kelompok pro dan anti pemerintah, masing-masing sudah berniat melaksanakan aksi demonstrasi besar-besaran sejak keputusan ini diambil.

Selain itu pemimpin oposisi Abhisit Vejjajiva juga menolak diadakannya pemilu yang rencananya akan digelar bulan Juli ini semakin memperkeruh kondisi politik dan berpengaruh ke perekonomian negara.

Raja Bhumibol merupakan figur ‘ayah‘ bagi warga Thailand. Ia dimahkotai pada tanggal 5 Mei 1950, meskipun sebenarnya ia menduduki tahta tersebut sejak Juni 1946, setelah kematian kakaknya. Raja yang telah menginjak usia 86 tahun itu dipandang sebagai pemangku otoritas moral di Thailand –yang peta politiknya terpecah sejak tahun 2006, ketika mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra digulingkan dalam kudeta militer.

Dalam penampilannya di hadapan publik kali ini, Raja Bhumibol tampak tenang dan tidak berbicara apapun. Bendera yang dilambaikan dan terikan masyarakat semua mengelu-elukan raja ketika kendaraannya melewati kota Hua Hin. Jalanan dekat istana kerajaan begitu banyak orang dan seperti lautan yang berwarna kuning.

Sebuah upacara sederhana dibuat dalam salah satu ruangan di istana kerajaan, dengan diikuti para politisi dan kalangan militer Thailand yang berbalut seragam resmi berwarna putih. Juga hadir para anggota keluarga kerajaan, termasuk pewaris mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn. Ada doa singkat yang dilakukan bagi Raja, yang sudah mengalami sakit selama beberapa tahun ini dan memakai kursi roda.

Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x