(Business Lounge – World News) Kedatangan Kanselir Jerman kali ini disertai dengan 16 menteri dan pejabat tinggi pemerintahan. Konsultasi Jerman-Israel adalah acara rutin yang dilakukan setiap tahun, dan menandai eratnya hubungan antara kedua negara. Itu sebabnya, PM Israel Benjamin Netanyahu menyebut kunjungan Merkel sebagai “tanda persahabatan”.
Hampir semua anggota kabinet Jerman ikut serta dalam konsultasi dua hari di Yerusalem. Pertemuan ini sekaligus mempersiapkan perayaan 50 tahun hubungan Jerman-Israel tahun 2015 mendatang. Ini merupakan jumlah delegasi terbesar yang pernah dikirim Jerman ke Israel.
Tapi konsultasi ini dibayangi oleh sengketa antara Uni Eropa dan Israel tentang kebijakan yang dijalankan Israel di daerah Palestina yang diduduki. Uni Eropa tidak mengakui wilayah yang diduduki Israel sebagai bagian dari negara itu. Karena itu, semua produk yang dibuat oleh perusahaan Israel di daerah yang diduduki tidak boleh diberi label “Made in Israel” kalau ingin masuk ke Uni Eropa. Produk-produk itu juga tidak mendapat keringanan pajak seperti produk-produk asal Israel yang lain.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem hari Selasa tersebut Merkel mengatakan ia memandang situasi perundingan Timur Tengah dengan “kekhawatiran besar”. Ia berharap, politik pemukiman Israel tidak menjadi hambatan dalam solusi dua negara, kata Merkel. Netanyahu menjawab, ia “siap membuat perjanjian, yang bisa mengakhiri konflik secara tuntas”. Namun ia menuntut agar Palestina mengakui eksistensi Israel.
Merkel selanjutnya mengatakan, prasyarat perjanjian perdamaian antara Israel dan Palestina adalah saling mengakui kedaulatan pihak lain. Ia kembali menekankan keprihatinan Jerman dengan politik pemukiman yang dijalankan pemerintah Israel.
Dalam kosultasi ini Jerman dan Israel sepakat memperluas kerjasama bilateral dalam berbagai bidang. Kedua pihak terutama akan meningkatkan kerjasama dalam bidang riset dan pendidikan.
Dalam bidang diplomatik, Jerman sepakat akan mewakili kepentingan Israel melalui kedutaan besarnya, di negara-negara yang tidak punya kedutaan Israel. Artinya, warga Israel yang mengalami kesulitan di negara yang tidak punya kedutaan Israel, bisa menghubungi kedutaan Jerman untuk meminta bantuan. Warga Israel juga tidak perlu visa khusus untuk berkunjung dan bekerja di Jerman.
Kanselir Merkel mengatakan, sebagai negara yang punya sejarah gelap dalam Perang Dunia II, kerjasama diplomatik ini merupakan “bukti kepercayaan besar”. Pada akhir konsultasi dari kedua pihak, Presiden Shimon Peres menganugerahkan bintang jasa tertinggi kepada Kanselir Merkel atas jasa-jasanya meningkatkan hubungan kedua negara.
(RT/IC/BL)
Editor : Iin Caratri
Foto: Antara
