(Business Lounge – Business Today) – Dari dunia teknologi, salah satu raksasa elektronik, Samsung Electronics Co memprediksi laba operasinya turun di kuartal IV 2013. Ini menunjukkan tantangan yang akan dihadapi Samsung tahun ini, seiring dengan terus melambannya momentum penjualan smartphone lantaran persaingan ketat dan nilai won Korea Selatan yang kuat.
Saat merilis perkiraan pendapatan kuartal IV, perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar di Korea Selatan itu memprediksi laba operasinya turun menjadi 8,4% atau penurunan sebesar 3,8% jika dibandingkan setahun sebelumnya. Angka ini kontras dengan pertumbuhan 26% di kuartal III 2013.
Investor tahun ini masih harus mencemaskan penyusutan pertumbuhan Samsung, mengingat ponsel menyumbang lebih dari setengah pendapatan perusahaan. Tahun lalu, saham Samsung turun hampir 10% karena kekhawatiran soal bisnis smartphone yang mulai kehilangan momentum. Samsung juga memproduksi memory chip, TV, dan peralatan rumah tangga.
Samsung pada Selasa memprediksi laba operasinya untuk kuartal IV 2013 akan sebesar 8,1 triliun–8,5 triliun won. Penjualan berkisar antara 58 triliun won–60 triliun won. Untuk kuartal IV 2012, Samsung mencetak laba operasi 8,84 triliun won dengan penjualan 56,1 triliun won.
Samsung tidak mengumumkan prediksi laba bersih, sedangkan data final pendapatan akan diumumkan bulan ini.
Rata-rata analis memprediksi Samsung mencetak laba operasi 9,65 triliun won dengan penjualan 60,4 triliun won.
Tahun lalu pertumbuhan divisi mobile Samsung mulai menurun, karena tingginya biaya pemasaran untuk smartphone dan berkurangnya margin yang disebabkan oleh harga ponsel yang jatuh. Peluncuran jam tangan pintar Galaxy Gear juga tidak berpengaruh banyak terhadap pendapatan Samsung.
Pendapatan Samsung tahun ini akan dipengaruhi pula oleh gejolak nilai tukar mata uang lokal, won, terhadap mata uang utama seperti dolar Amerika Serikat dan yen Jepang.
Menguatnya won berpotensi merugikan daya saing harga produk Samsung di tengah kompetisi yang kian ketat dengan brand global seperti Apple dan Sony.
(FJ/FJ-BL, WSJ)
Foto : intomobile.com