(Business Lounge – Business Today), Rencana pemerintah untuk menaikkan akan harga BBM subsidi diprediksi akan membuat harga-harga lain akan terseret naik. Salah satunya adalah dibidang bisnis properti. Para pengembang atau developer sudah memperkirakan akan kenaikan harga yang akan terjadi dibidang properti ini.
Setyo Maharso, sebagai Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), menyatakan bahwa besaran kenaikan harga rumah tergantung dengan besaran kenaikan harga BBM subsidi nanti. Jadi belum dapat dipastikan kisaran harga nya.
Namun untuk kenaikan berdasarkan prosentasi maka diperkirakan harga properti akan naik sebesar 2,5%-5% di tahun ini menyesuaikan naiknya harga BBM dan harga bahan bangunan.
Memang sudah sejak lama pemerintah berencana hendak menaikkan akan harga BBM subsidi ini, karena memang secara logika harga BBM memang harus naik supaya tidak lagi menjadi beban bagi negara yang jumlah subsidinya hingga mencapai ratusan triliun.
Namun menurut Setyo kenaikan akan harga BBM ini pasti akan ada masa transisi dimana akan terjadi kelesuan pada pasar properti karena penjualan akan terasa stagnan yang memang merupakan dampak dari kenaikan harga BBM yang tidak akan mungkin di hindarkan.
Pemerintah sendiri berupaya terus untuk mewujudkan program rumah murah sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM. Namun kendala yang terjadi dilapangan akan program rumah murah ini, masih sulit dilakukan mengingat harga tanah yang sulit dikendalikan kenaikannya.
Selain itu, kontribusi dari pengembang properti di Indonesia untuk membangun rumah murah saat ini juga masih rendah. Para pengembang masih fokus untuk mengembangkan rumah yang secara bisnis menguntungkan.
(rs/IK/bl-ant)