(The Manager’s Lounge – Strategic), Wal-Mart, raksasa supermarket di Amerika Serikat, saat ini sedang mengalami masalah. Growth penjualan mereka hanya sebesar 1.9 persen pada 2006, yang merupakan kinerja terburuk sepanjang sejarah Wal-Mart. Beberapa analis Wall Street bahkan menyatakan mereka ragu bahwa Wal-Mart dapat mencapai target pendapatan yang sudah diturunkan dari semula.
Business Week bertanya pada para manajer-manajer toko Wal-Mart yang tersebar di seluruh penjuru negeri mengenai bagaimana langkah yang tepat untuk memperbaiki keadaan. Manajer-manajer ini memili kepedulian yang besar terhadap Wal-Mart dan pengetahuan mereka juga mendalam.
Banyak ide-ide radikal yang muncul pada diri para manajer. Banyak yang berpendapat bahwa usaha Wal-Mart memangkas biaya kini justru berdampak negatif. Lainnya berpendapat usaha Wal-Mart mengurangi pengoperasian penjualan bakery justru salah. Karena itulah alasan utama pelanggan datang ke toko. Baru setelah membeli bakery mereka membeli barang lainnya.
Lainnya mengkritik kualitas kamar mandi Wal-Mart yang kotor dan tidak layak. Hal tersebut tentu juga membuat konsumen enggan. Kemudaian pendekatan command-and-control juga terlalu menekan, sehingga manajer tidak punya fleksibilitas dalam menangani masalah yang terjadi.
Kesimpulannya, banyak hal yang harus dibenahi oleh Wal-Mart jika ingin mencapai posisi yang pernah direngkuhnya dulu. (Sumber:Businessweek)
(Rinella Putri/RF/TML)