(The Manager’s Lounge – Strategic), “Apa yang anda ketahui mengenai balanced scorecard dan seberapa pentingnya sebuah balanced scorecard bagi organisasi?“. Balanced scorecard dikembangkan untuk meningkatkan pengukuran kinerja. Saat ini, dipergunakan sebagai alat untuk mengimplementasikan strategi yang efektif. Orang-orang telah mengobservasi beberapa organisasi yang berfokus pada implementasi strategi dengan membangun corporate-level unit yang baru, yang biasa disebut dengan office strategy management (OSM). Beberapa organisasi seperti Chrysler, US Army, dan Crown Castle telah melakukannya dengan membentuk BSC project leader dan team dengan level corporate OSM yang tinggi terhadap kinerja atau mengkoordinasikan sembilan proses eksekusi strategi. Kesembilan proses eksekusi strategi tersebut antara lain :
1.Scorecard management
OSM akan menjadi kepemilikan balanced scorecard pada sebuah organisasi, yang melakukan beberapa tanggungjawab. Sebagai strategy tahunan, OSM meyakinkan strategi yang telah terupdate ditranslasikan kepada tujuan, pengukuran, target, dan inisiatif terhadap peta strategi organisasi dan balanced scorecard. Sepanjang tahun, OSM melakukan training dan pembelajaran mengenai balanced scorecard management system dan memberlakukan organisasi pusat sebagai sumberdaya untuk melatih, mengedukasi, dan asisten bagi local project leader mengenai metodologi dan alat balanced scorecard.
OSM mengelola pengumpulan data dan proses pelaporan. Hal ini menstandarisasi terminology balanced scorecard dan mengukur definisi diantara organisasi. Selain itu juga mengkoordinasikan dengan internal audit department untuk memastikan proses pengumpulan data.
2.Organization alignment
OSM memfasilitasi pengembangan balanced scorecard pada level hierarki yang berbeda di dalam organisasi. Hal ini bertanggungjawab terhadap proses penyesuaian yang mencakup : mendefinisikan (berdasarkan corporate scorecard) sinergi untuk diciptakan melalui perilaku bisnis pada level organisasi yang lebih rendah, menghubungkan strategi unit bisnis dengan scorecard kepada strategi perusahaan, menghubungkan pendukung unit strategi dan scorecard pada unit bisnis dan tujuan strategi perusahaan, menghubungkan pihak eksternal (seperti : konsumen, supplier, manajer) dengan strategi organisasi, dan mengorganisir proses persetujuan bagi balanced scorecard yang diproduksi oleh unit bisnis dan partner eksternal.
3.Strategy communication
OSM meyakinkan bahwa komunikasi internal kepada pekerja mencakup pesan terhadap strategi, peta strategi dan pengukuran, target serta inisiatif strategi pada balanced scorecard. Hal ini juga meyakinkan training dan peogram pendidikan mengenai BSC yang mencakup program pendidikan karyawan serta training dan orientasi bagi karyawan baru. Semenjak komunikasi yang efektif dihubungkan dengan hubungan yang baik antara karyawan dan para pimpinan, maka OSM harus menuliskan dan mereview pesan strategi yang disampaikan.
4.Strategy review
Di masa lampau, management meeting menekankan pada kinerja keuangan jangka pendek. Isu strategi jangka panjang cenderung untuk diabaikan. Saat ini, OSM yang baru mengajarkan para pucuk pimpinan mengenai isu strategis pada balance scorecard, menset agenda untuk diskusi mengenai isu strategis , serta melakukan proses monitoring terhadap perencanaan aksi.
5.Initiative management
OSM memonitor keseluruhan inisiatif strategi untuk meyakinkan terkelolanya balance scorecard serta memenuhi harapan yang diinginkan perusahaan. Beberapa organisasi juga menggunakan OSM untuk mengelola inisiatif strategi untuk meyakinkan tersedianya sumber daya, prioritas dan fokus organisasi.
Kelima hal diatas merupakan hal yang sangat baru dan merupakan tanggung jawab spesifik bagi OSM. Tetapi OSM juga harus menghubungan beberapa proses manajemen untuk meyakinkan kesesuaianya terhadap strategi. Keempat proses eksekusi lainnya akan dibahas pada artikel berikutnya. (BERSAMBUNG)
(Rinella Putri/RF/TML)
pic: businessadministrationinformation.com