(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Layar yang lebih lebar juga menandakan peluang yang lebih untuk para pemasok.
Ekspektasi konsumen terhadap smartphone kini menjadi lebih tinggi. Permintaan terhadap perangkat yang tipis dan ringan dengan resolusi layar yang tinggi dan baterai yang tahan lama juga semakin meningkatkan aktivitas produsen tampilan layar.
Perusahaan Japan Display baru memulai operasinya setahun yang lalu. Perusahaan ini memasok layar untuk iPhone 5 milik Apple dan klien lainnya, yaitu Perusahaan HTC Taiwan, serta Perusahaan Huawei China. Perusahaan ini tidak menyingkapkan nama – nama klien nya secara gamblang namun mereka mengatakan bahwa pekerjaan tersebut sangat menguntungkan.
Japan Display menjual liquid-crystal display (LCD), tetapi juga mengembangkan teknologi alternatif yang disebut organic light-emitting-diode (OLED). Hampir semua layar OLED digunakan di smartphone dan gadget lainnya yang dipasok oleh Perusahaan Samsung Electronics Korea Selatan.
Perusahaan ini 70 % dimiliki pemerintah yang didukung oleh dana investasi Perusahaan Innovation Network di Jepang, sementara Perusahaan Sony, Toshiba, dan Hitachi memiliki masing – masing 10 % saham sisa nya.
Di kantor pusat Japan Display Tokyo, Kepala Eksekutif Shuichi Otsuka berbicara kepada Wall Street journal mengenai teknologi smartphone yang akan datang, siapa yang dapat berkompetisi melawan Apple dan Samsung, dan mengapa produsen perangkat China tidak seharusnya diabaikan?
Terkait pertanyaan tersebut, Mr. Otsuka menyampaikan bahwa banyak smartphone yang memiliki layar kurang lebih 3,5 inci, begitu juga iPhone. Resolusi dari kebanyakan layar tersebut tidak begitu tinggi. Sekarang, banyak produsen perangkat yang bergerak menuju layar yang lebih besar dengan resolusi tinggi. Bagi dia dan perusahaannya, tren menuju layar yang lebih baik kualitasnya berarti peluang bisnis yang lebih baik pula. Sebagai contoh, permintaan dari produsen perangkat China sangat kuat. Gerakan dari banyak perusahaan software untuk mengembangkan dan menjual smartphone juga menghasilkan permintaan yang lebih potensial. ”Kita akan mulai melihat beberapa perubahan kriteria konsumen dalam memilih sebuah smartphone,” tuturnya.
Menurut pandangannya, sekitar 25% dari smartphone yang beredar di pasaran China adalah tipe kelas atas yang berkualitas tinggi. Produsen perangkat di China mencoba untuk meningkatkan partisipasi mereka pada segmen tersebut, karena mereka tahu bahwa mereka tidak dapat hanya fokus pada model – model kelas bawah yang berkualitas rendah. Perusahaan China tidak terlambat untuk menggunakan teknologi mutakhir pada layar smartphone. Mereka menjual tipe – tipe yang lebih berkualitas untuk meningkatkan citra brand mereka dan bersaing secara global, dan mereka tahu bahwa Japan Display adalah partner bisnis yang penting. Perangkat bermerek China mungkin lebih murah, namun itu tidak berarti produk mereka kurang berkualitas. Dinamika pasar dapat berubah ketika ada model yang lebih memuaskan dengan layar 5 inci, spesifikasi yang kompetitif dan desain yang bagus.
Mengenai siapa yang dapat memecah dominasi Apple dan Samsung di pasar smartphone dunia, Mr. Otsuka mengatakan bahwa produsen – produsen China adalah figur yang harus diperhitungkan. Bagi produsen Jepang, pertanyaan kuncinya adalah bagaimana mereka akan mengembangkan usahanya di pasar luar negeri.
Dan ketika ditanya mengenai pandangannya terhadap pasar layar OLED, dia mengungkapkan bahwa beberapa orang telah memprediksi OLED akan menjadi komponen yang penting dari sebuah smartphone, tapi itu belum sepenuhnya terjadi. Beberapa produsen mungkin berkonsentrasi dalam penggunaan OLED karena hanya ada satu pemasok besar jenis layar tersebut. Dan juga, penggunaan dari layar OLED tidak secara otomatis meningkatkan penjualan dari smartphone. Harus ada jawaban yang jelas mengapa meggunakan OLED akan menjadikan suatu nilai tambah. Beberapa konsumen mengatakan bahwa mereka menggunakan OLED untuk membuat layar lebih tipis. Tetapi layar LCD juga semakin bertambah tipis. Layar OLED menawarkan kontras warna yang baik, dan gambar akan terlihat seperti nyata. Tetapi pada saat ini, industri belum memaksimalkan potensi dari tampilan OLED tersebut.
Mr. Otsuka menjelaskan bahwa perusahaannya mengembangkan OLED, tetapi belum membuat keputusan final untuk berinvestasi pada produksi produk ini secara massal. Dia berpikir bahwa perusahaannya sangat mampu untuk menjadi pemasok besar layar OLED. Produksi massal dapat dimulai bersamaan dengan awal tahun fiskal pada April 2014. Waktu yang tepat sangat bergantung pada kondisi pasar. Untuk memproduksi layar OLED, perusahaannya akan membutuhkan perlengkapan tambahan, dan investasi secara keseluruhan nya akan kemungkinan berjumlah sekitar 10 milyar yen namun kurang dari 50 milyar yen.
(Managedaily/AA/TML)