Dua panda raksasa dari China tiba kemarin pagi sesuai kesepakatan peminjaman dua ekor panda raksasa selama 10 tahun, bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-40 hubungan diplomatik antara China dan Malaysia .
Dua panda raksasa, Fuwa ( laki-laki ) dan Fengyi ( perempuan ), mencapai Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ( KLIA ) dari China dengan memakai kapal barang dari MASkargo, divisi kargo udara dari Malaysia Airlines.
Setelah tiba di Malaysia, kedua panda ini disambut hangat oleh Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia G. Palanivel dan Duta Besar China untuk Malaysia Huang Huikang.
Saat berbicara pada upacara penyambutan panda raksasa ini, Palanivel mengatakan Malaysia telah menjalin hubungan diplomatik bilateral yang kuat dengan China sejak tahun 1974, menambahkan akan hal itu saat ini hubungan kedua negara sedang memulai ambang yang baru dalam menghadapi peluang yang lebih signifikan untuk pertumbuhan lebih lanjut.
“Saya memiliki keyakinan bahwa dengan upaya bersama dari kedua belah pihak, hubungan Malaysia – China akan mencapai prestasi yang lebih besar dengan berbagai manfaat bagi kedua negara, ” katanya.
Menggemakan kata-kata menteri, Huang mengatakan bahwa panda raksasa ini adalah simbol persahabatan dan hubungan erat antara kedua negara, yang kedatangannya bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-40 pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Malaysia.
“Kedatangan mereka akan mempromosikan kerjasama di berbagai bidang seperti kehutanan dan keanekaragaman hayati konservasi antara kedua negara kita,” kata Dubes, menambahkan bahwa hal itu juga akan membantu untuk meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara dua pihak, dengan menulis sebuah bab baru dalam sejarah hubungan persahabatan antara China dan Malaysia.
Malaysia menandatangani kesepakatan dengan China untuk meminjam sepasang panda raksasa selama 10 tahun, sebagai bagian dari rencana untuk merayakan ulang tahun ke -40 pembentukan hubungan diplomatik antara kedua negara.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara