Kelompok bersenjata Boko Haram kini dituduh melakukan pembunuhan terhadap 27 orang lewat serangan pada dua desa di Nigeria timur laut.
Menurut keterangan polisi dan saksi mata, kelompok tersebut menewaskan 10 orang di desa Shawa dan 17 orang lainnya di Alagarno, yang merupakan daerah yang dekat dengan Chibok, dimana ratusan murid sekolah diculik pada bulan April lalu. Diduga, serangan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Boko Haram.
Pada hari Selasa, 20 Mei 2014 kemarin ledakan yang juga diduga merupakan serangan Boko Haram berlangsung menyebabkan 118 orang meninggal di kota Jos.
Penculikan massal sekitar 200 siswi Nigeria telah membuat marah dunia internasional dan membuat pihak asing mengirim penasehat militer untuk membantu Nigeria.
Dari pihak Amerika Serikat, Kementerian luar negeri Amerika Serikat juga mengutuk akan serangkaian serangan ini.
Juru bicara Jen Psaki menggambarkan serangan tersebut sebagai “tindakan teroris” dan mengatakan Amerika Serikat mendukung pemerintah dan rakyat Nigeria di dalam usaha mereka mengatasi ekstrimisme yang menggunakan kekerasan.
Serangan yang terjadi di Jos juga dikecam oleh William Hague, Menteri Luar Negeri Inggris. Ia mengatakan bahwa serangan tersebut adalah kejahatan yang tidak berperikemanusiaan.
Menurut berbagai laporan yang ada, Nigeria timur laut rentan terhadap berbagai serangan karena militer tidak dapat mengamankan sejumlah wilayah sehingga para pemberontak bisa beroperasi dengan bebas.
Kelompok bersenjata Boko Haram sempat dikabarkan menawarkan agar menukar sekitar 200 siswi Nigeria tersebut dengan tahanan. Permintaan tersebut ditolak oleh Menteri Dalam Negeri Nigeria. Sampai saat ini, ratusan siswi Nigeria tersebut belum berhasil untuk diselamatkan dari sandera Boko Haram.
Fanny Sue/VM/BL
Editor : Fanya Jodie
Foto : en.wikipedia.org