Pemimpin BOKO Haram mengatakan dalam video hari senin kemarin bahwa lebih dari 200 siswi Nigeria yang diculik itu hanya akan dilepaskan jika pemerintah membebaskan pejuang militan dari tahanan mereka.
Abubakar Shekau membuat pernyataan dalam sebuah video berdurasi 27 menit dimana dia juga menunjukkan sekitar 130 dari gadis-gadis yang diculik dari sekolah mereka di kota timur laut dari Chibok hampir sebulan yang lalu.
Hilangnya Gadis-gadis ini telah memicu kemarahan global, sebagian karena kampanye media sosial yang didukung juga oleh tokoh-tokoh profil tinggi seperti Ibu Negara AS Michelle Obama bahkan sampai Paus Francis.
Pemimpin militan mengatakan gadis-gadis yang ditampilkan dalam video ini telah masuk Islam dan semua yang ditampilkan dalam berbusana muslim, mereka sedang membaca bab pertama dari Alquran dan berdoa di sebuah lokasi yang dirahasiakan.
Boko Haram telah membuat tuntutan pertukaran tahanan dan pemerintah Nigeria langsung menolak permintaan itu.
Ketika ditanya apakah pemerintah akan menolak saran Shekau itu , Menteri Dalam Negeri Abba Moro mengatakan : “Tentu saja.”
Sebanyak 276 anak perempuan diculik pada 14 April dari Chibok , yang memiliki komunitas Kristen yang cukup besar. Polisi mengatakan 223 masih hilang .
Pemerintah Nigeria telah dikritik karena kurangnya respon langsung terhadap penculikan tetapi dipaksa untuk bertindak dengan adanya tekanan internasional.
Presiden Goodluck Jonathan telah menerima bantuan juga dari Amerika Serikat, Inggris , Perancis, Cina dan Israel , yang memiliki tim spesialis.
Presiden Prancis Francois Hollande juga telah menyerukan supaya Afrika Barat mengadakan pertemuan bersama untuk membahas keamanan, yang dapat diselenggarakan sejak Sabtu ini.
Rekaman terbaru menunjukkan gadis-gadis ini memakai baju warna hitam dan jilbab abu-abu sedang duduk di dekat semak belukar pohon. Gadis-gadis tampak tenang dan seseorang mengatakan bahwa mereka tidak disakiti.
Boko Haram telah melancarkan pemberontakan mematikan ini terutama di daerah Muslim Nigeria Utara sejak 2009, menyerang sekolah yang mengajar kurikulum Barat, dan juga gereja-gereja.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara