Kantor berita Xinhua memberitakan bahwa “hubungan bilateral mereka selama ini “tetap positif dan mantap, tercermin dengan rasa saling percaya dalam bidang politik yang semakin mendalam ,” seperti disampaikan oleh Menteri Pertahanan Cina Chang Wanquan kepada rekannya Menteri Luar Negeri Iran Hossein Dehqan.
Disampaikan juga oleh Xinhua bahwa Chang yakin hubungan kedekatan diantara kedua negara serta angkatan bersenjata akan semakin kuat karena “peningkatan kunjungan dan latihan kerjasama personil diantara angkatan bersenjata kedua negara”.
Menlu Dehqan memiliki harapan bahwa kedua negara akan terus memainkan peran positif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas wilayah masing-masing.
Rincian mengenai rencana mempererat hubungan dalam bidang pertahanan diantara kedua negara tersebut belum diperjelas lagi. Selama ini China mengekspor senjata ke Iran, dan bulan lalu sempat ada tuduhan dari Washington atas seorang pebisnis Cina yang dituduh menyuplai suku cadang rudal untuk Teheran.
Cina dan Iran selama ini mempunya hubungan yang dekat dalam bidang perdagangan dan energi, dan Beijing berulangkali menolak tuntutan Amerika untuk memberlakukan sanksi ekonomi yang lebih keras kepada Iran, sebagai cara untuk mengekang ambisi nuklir Teheran.
Namun, perbedaan muncul diantara Cina dan Iran terkait kebijakan pengembangan sumberdaya gas dan minyak Iran. Bulan lalu kontrak dengan China National Petroleum Corp’s (CNPC) dihentikan oleh Iran yaitu untuk melakukan eksplorasi ladang minyak di Azadegan, setelah berulang kali raksasa energi China itu tidak mendengarkan permintaan untuk mengerjakan proyek itu.
Arum/Journalist/VM/BL-ap,afp
Editor: Iin Caratri
Image: wikimedia.org