“Pertama, kerjakan apa yang harus dikerjakan kemudian dalam menjalaninya juga harus percaya pada Tuhan, jujur, dan setia,” ungkap Adhi Tirtawisata, Presiden Komisaris Panorama Leisure Group saat membagikan pandangannya mengenai bagaimana menjadi pengusaha yang sukses.
Pria kelahiran 12 Oktober 1932 tersebut menjelaskan, apapun yang dikerjakan oleh seseorang selama rajin, jujur, dan setia maka perusahaan apapun tempat dimana kita bekerja atau bahkan memimpin perusahaan tersebut maka kesuksesan pasti akan menyertai.
Di samping itu lanjutnya, bicara mengenai pemimpin tentu berbeda dengan yang dinamakan bos. Menurutnya, yang namanya pemimpin itu di atas bos sebab pemimpin memiliki dedikasi yang luarbiasa untuk memajukan segala sesuatu dan harus memberikan contoh yang terbaik kepada seluruh tim yang di bawahnya.
Makna Kegagalan dan Kesuksesan
Adhi, yang memulai bisnisnya dari menjual tiket penerbangan menuturkan arti dari kegagalan baginya adalah suatu hal yang wajar dan natural.
“Seperti halnya anak kecil yang baru mulai merangkak kemudian belajar berjalan lalu dia jatuh karena belum tahu bagaimana menjaga keseimbangan,” ujar pria yang memiliki nama asli Thung Tjiang Kwee tersebut.
Menurutnya, di bisnis pun sama karena selama kita belum tahu apa yang akan dilakukan maka pasti kita gagal. “Gagal itu adalah modal untuk kemajuan karena tidak ada orang maju tanpa kegagalan” sambungnya.
Sementara itu, lain halnya dengan kesuksesan yang dipandangnya sebagai hasil dari suatu perjuangan yang teguh, yang ulet untuk dihadapi.
“Tetapi kesuksesan yang mendadak juga tidak membawa sukses karena sukses yang mendadak akan terus meningkat ke udara akhirnya bisa meledak. Namun kegagalan yang juga turun ke bawah tanpa kita sadari bahwa itu adalah kegagalan yang tidak tahu akan mengarah ke mana akan hancur,” jelas Adhi yang sebelumnya sempat menjadi seorang pengacara dan mengambil kuliah jurusan hukum.
Oleh karena itulah, dirinya menegaskan bahwa kalau sukses belum tentu sukses tetapi kalau ada sukses yang lebih baik maka itu yang harus ditingkatkan lagi.
“Good is not always good if something can be expected to better,” tandas Adhi dengan bijak.
(Nemi/IC/BL)
