(Business Lounge – Global News) Dewan stabilitas keuangan Yunani telah merekomendasikan untuk menonaktifkan mesin teller otomatis (ATM) pada hari Senin (29/6) dan membukanya kembali pada Selasa (30/6) dengan membatasi penarikan uang tunai hingga 60 euro atau setara dengan 890,000 rupiah per hari, demikian seperti dilansir oleh Reuters.
Batas yang dianjurkan akan berlaku untuk pemegang kartu dari Greek bank. Pemegang kartu asing akan diizinkan untuk menarik batas maksimum yang ditetapkan oleh bank-bank mereka, demikian keterangan tambahan yang diberitahukan pada Minggu (28/6).
Perdana Menteri Alexis Tsipras sebelumnya mengumumkan hari libur bank dan adanya pengendalian modal setelah Yunani menanggapi panggilan mengejutkan untuk referendum sebagai persyaratan diberikannya bailout dengan menarik uang dari bank.
Untuk menerapkan berlakunya pengendalian modal, mereka harus disetujui oleh kabinet Yunani dan kemudian disahkan melalui keputusan presiden. “Dewan merekomendasikan hari libur bank selama enam hari kerja sampai Senin malam pekan depan. ATM tidak akan beroperasi besok, akan dibuka lagi pada Selasa,” demikian dikatakan sumber tersebut seperti dilansir oleh Reuters.
Yunani memang sedang berupaya untuk menyesuaikan diri dengan menutup bank, ATM, dan adanya rumor dan teori konspirasi pada Senin (29/6) karena gangguan dalam pembicaraan antara Athena dan kreditor menjerumuskan negara itu ke dalam krisis.
Western Union, perusahaan transfer uang terbesar di dunia juga mengatakan bahwa untuk sementara perusahaan ini akan menutup bisnisnya di Yunani pada hari Senin (29/6) dan setidaknya akan tetap ditutup hingga akhir minggu.
Western Union mengatakan tidak melihat peningkatan yang signifikan dalam pelanggan memindahkan uang dari Yunani dalam dua bulan hingga 27 Juni, tetapi telah melihat peningkatan dana yang dipindahkan ke negara itu.
“Bisnis yang masuk terlihat adanya sebuah kemajuan dan kami akan terus memantau ini erat dan ketika bisnis kami di Yunani akan beroperasi kembali,” demikian dikatakan perusahaan itu dalam sebuah pernyataan email ke Reuters, Senin (29/6).
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara