(Business Lounge – Global News) Kota Paris akan mulai melucuti gembok dari Pont des Arts pada hari Senin (1/6), secara efektif mengakhiri tradisi wisata melampirkan “gembok cinta” pada jembatan tersebut.
Selama bertahun-tahun, pengunjung telah menggantukan gembok dengan pesan sentimental pada jembatan sebagai tindakan kasih sayang secara simbolis. Beberapa melanjutkannya dengan menyegel kesepakatan tersebut dengan melemparkan kunci ke Sungai Seine di bawahnya.
Sebuah film dari-novel Italia pada tahun 2006 diduga telah menjadi asal mula kebiasaan ini, yang dimulai di Roma dan kemudian menyebar. Hal ini mulai terjadi di Paris sekitar tahun 2008 dan mulai menjadi masalah pada 2012.
Pada awalnya hal itu dianggap menarik, tetapi sensasi ini mereda sebagai bagian dari pagar di Pont des Arts yang rusak oleh karena beban dari seluruh gembok yang telah tergantung. Jembatan tersebut telah menanggung beban lebih dari 700.000 gembok dengan berat total diperkirakan kira-kira sama dengan berat 20 ekor gajah.
Fenomena menyebar ke jembatan lainnya, menciptakan dua keprihatinan utama bagi kota: “degradasi warisan properti dan risiko untuk keselamatan pengunjung, Paris dan wisatawan,” demikian dikatakan Dewan Kota Paris di situsnya.
Graffiti, pencopet, dan pedagang yang menjual gembok murah juga menjadi masalah, mendorong banyak penduduk setempat untuk menghindari berjalan di jembatan indah yang dibangun pada tahun 1800 di bawah kekuasaan Napoleon. “Paris harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan situs warisan mereka. Seluruh situs Warisan Dunia UNESCO terancam oleh gembok cinta,” demikian dikatakan Anselmo seperti dilansir oleh CNN.
“No Love Locks” telah mendesak kota untuk melarang tindakan penggantungan gembok ini. Hal ini juga mengundang berbagai merek lewat media sosial untuk menampilkan jembatan Barnacled dalam iklan.
Kota ini sebenarnya telah meluncurkan sebuah inisiatif yang ternyata gagal pada bulan Agustus 2014 untuk mengakhiri hal ini, kemudian mendesak pengunjung untuk tidak mengambil selfies di jembatan. Pada peringatan valentine kemarin sebuah panel kayu pun ditempatkan di atas jembatan untuk mencegah kebiasaan ini terjadi.
Sebuah tanda dalam bahasa Prancis dan Inggris pun dipasang di dekat jembatan untuk mengumumkan bahwa jembatan tersebut akan ditutup selama satu minggu dalam rangka melucuti semua gembok yang terpasang di sana. Upaya ini akan membuka jalan bagi “intervensi artistik” sementara sampai musim gugur, sebelum instalasi akhir dari panel kaca akan melindungi jembatan.
Pelucutan gembok-gembok tersebut adalah “langkah pertama yang baik setelah lama tidak ada tindakan untuk hal itu,” demikian dikatakan Anselmo. Tapi masalahnya tidak hanya Pont des Arts – ada lebih dari lebih dari satu juta kunci pada setidaknya 11 jembatan dan landmark lainnya, termasuk Menara Eiffel, katanya.
“Dengan industri pariwisata masih mempromosikan tren dan romantisasi itu, itu akan menjadi perjuangan yang berat,” katanya. “Paris mungkin perlu melembagakan larangan, seperti yang Roma lakukan, untuk akhirnya mendapatkan solusi dari masalah. Banyak yang berteriak-teriak untuk hal itu karena mereka sudah muak dengan apa yang terjadi pada kota mereka.”
Untuk hal ini beberapa calon wisatawan meratapi adanya tradisi yang akan hilang.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : youtube