Art Jakarta 2025: Menyambut Pusat Seni Rupa Asia Tenggara di Jantung Ibu Kota

(Business Lounge Journal – Event)

Jakarta kembali bersiap menjadi tuan rumah bagi salah satu perhelatan seni rupa paling dinantikan di kawasan, Art Jakarta 2025, yang akan resmi dibuka besok di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Memasuki edisi ke-15, pameran ini bukan sekadar etalase karya seni, melainkan juga titik temu para seniman, kolektor, galeri, dan pecinta seni dari berbagai negara Asia.

Sejak pertama kali digelar, Art Jakarta telah berkembang menjadi barometer dinamika pasar seni Indonesia dan Asia Tenggara. Tahun ini, lebih dari 75 galeri dipastikan hadir—terdiri dari perwakilan Indonesia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Filipina, hingga Australia—menunjukkan bahwa posisi Jakarta semakin penting dalam peta seni regional.

“Edisi ke-15 ini lahir dari komitmen kolektif banyak pihak. Ini bukan sekadar ruang apresiasi, tetapi forum untuk memperkaya ekosistem seni Indonesia,” ujar Tom Tandio, Co-Director Art Jakarta, dalam pernyataan resminya. Ia menambahkan bahwa Art Jakarta tahun ini menegaskan kembali posisinya sebagai pameran yang berfokus pada Asia. “Kami ingin memastikan bahwa Art Jakarta adalah 100 persen acara Asia. Ini adalah ajang terbaik bagi siapa pun yang ingin mendalami karya-karya dari seniman Asia.”

Selain pameran utama yang menampilkan karya galeri-galeri terkemuka, pengunjung juga dapat menikmati program-program satelit seperti Art Jakarta Spot—area khusus instalasi berskala besar dari seniman lintas disiplin—serta Art Jakarta NFT yang mempertemukan dunia seni konvensional dan digital.

Tahun ini, sejumlah nama besar akan hadir, baik dari ranah seni kontemporer maupun generasi muda yang tengah naik daun. Kolektor dan kurator internasional juga dijadwalkan mengikuti sejumlah diskusi publik dan art talk, membahas tema-tema seperti sustainability in art production, the future of collecting, hingga AI and new media art.

Tidak hanya menjadi ruang eksposisi, Art Jakarta juga dikenal sebagai ajang jembatan antara seniman dan pasar. Peran ini semakin relevan di tengah tumbuhnya minat masyarakat Indonesia terhadap seni rupa sebagai bentuk investasi budaya maupun finansial.

Art Jakarta 2025 akan berlangsung selama tiga hari, menghadirkan ratusan karya seni dari berbagai medium—lukisan, patung, fotografi, instalasi, hingga karya digital. Dengan kombinasi antara kurasi ketat, partisipasi internasional, dan dukungan publik yang semakin luas, Art Jakarta kembali membuktikan bahwa Jakarta bukan hanya pusat ekonomi dan politik, tetapi juga pusat kebudayaan yang hidup dan terus berkembang.