(Business Lounge – Global News) Di tengah gempuran aplikasi pembayaran digital yang makin kreatif dan masif, PayPal memilih jalur unik dengan menggandeng aktor komedi legendaris Will Ferrell dan musik klasik dari Fleetwood Mac dalam kampanye terbarunya. Iklan ini bukan sekadar hiburan ringan; ia mencerminkan pergeseran strategi besar yang dilakukan PayPal untuk membangun kembali relevansi, memperluas pasar, dan mengokohkan diferensiasinya dari layanan saudara seperti Venmo. Kampanye ini juga menandai iklan terbesar PayPal di Amerika Serikat hingga saat ini, sebagaimana dikonfirmasi Chief Marketing Officer Geoff Seeley dalam wawancaranya yang dilaporkan oleh The Wall Street Journal.
Seeley menjelaskan bahwa strategi pemasaran ini dirancang untuk mengubah persepsi publik terhadap PayPal, dari yang semula dianggap sebagai sekadar tombol pembayaran daring menjadi sebuah ekosistem finansial yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, Will Ferrell dipilih karena kehadirannya yang “tak dapat diabaikan,” menampilkan karakter yang disukai oleh lintas generasi, baik mereka yang dibesarkan dalam era komedi televisi maupun generasi baru yang mengenal Ferrell lewat platform digital. Dipadukan dengan soundtrack “Everywhere” dari Fleetwood Mac, iklan ini menimbulkan sensasi nostalgik sekaligus universal yang ditujukan untuk menyentuh kelompok usia 30–45 tahun—segmen yang saat ini menjadi target utama PayPal.
Di sisi lain, Seeley menyadari bahwa PayPal dan Venmo, dua merek yang sama-sama berada di bawah naungan perusahaan induk yang sama, memiliki identitas dan pasar yang berbeda. Dalam pendekatan strategis ini, PayPal ditujukan untuk keluarga muda dan profesional mapan yang membutuhkan kontrol lebih dalam pengelolaan keuangan sehari-hari. Sedangkan Venmo lebih berorientasi pada generasi mobile-first, yang ingin membayar dan berbagi uang secara instan dengan pengalaman sosial yang lebih ringan. Venmo hadir dengan fitur-fitur seperti kartu debit khusus, opsi “Pay with Venmo” di e-commerce, dan tampilan feed pembayaran yang mirip media sosial.
Kampanye “PayPal Everywhere” ini bukan hanya hadir di layar televisi dan media sosial. PayPal juga menggandeng berbagai mitra ritel dan produsen untuk mendorong penggunaan kartu debit PayPal dengan penawaran cashback hingga 5% untuk transaksi tertentu. Dalam wawancara tersebut, Seeley menyebut bahwa fokus utama mereka adalah memperluas pemakaian PayPal dalam transaksi harian seperti isi bensin, belanja kebutuhan rumah tangga, dan layanan lokal, di luar transaksi e-commerce yang selama ini menjadi kekuatan utama perusahaan.
Sebagaimana dilaporkan The Wall Street Journal, langkah ini mulai menunjukkan hasil positif. Volume transaksi melalui “Pay with Venmo” tumbuh sekitar 50% dalam kuartal pertama 2025, sementara jumlah pengguna aktif kartu debit Venmo dan PayPal juga menunjukkan peningkatan signifikan. Pertumbuhan ini memperkuat optimisme perusahaan bahwa strategi diferensiasi yang tajam, dibalut pendekatan pemasaran ikonik, mampu mempertahankan dan memperluas pangsa pasar mereka di tengah persaingan sengit dari Apple Pay, Cash App, dan Google Pay.
Di balik semua ini, PayPal sedang membangun posisi baru sebagai platform komersial yang jauh lebih dari sekadar alat pembayaran. Seeley mengungkapkan bahwa mereka kini aktif mengintegrasikan layanan seperti pembiayaan konsumen, perlindungan transaksi, hingga fitur personalisasi yang didorong oleh kecerdasan buatan. Salah satu arah jangka panjang yang tengah dieksplorasi adalah penggabungan antara transaksi digital dan pengalaman berbelanja yang dibantu oleh AI melalui mitra seperti ChatGPT atau Perplexity—di mana pengguna bisa mencari produk dan langsung melakukan transaksi di satu alur yang mulus.
Menariknya, pendekatan ini tidak lepas dari tekanan pasar. Saham PayPal mengalami volatilitas tajam dalam beberapa tahun terakhir karena investor mempertanyakan kelincahan perusahaan di tengah tumbuhnya pemain fintech baru dan penurunan minat belanja daring pasca-pandemi. Namun di tengah tekanan tersebut, langkah menggandeng selebritas besar dan membangun kampanye lintas platform menunjukkan bahwa PayPal tidak berniat sekadar bertahan, tetapi berevolusi secara menyeluruh.
Strategi ini juga memperlihatkan pergeseran pola komunikasi merek. Jika dulu iklan-iklan PayPal berfokus pada keamanan atau efisiensi, kini mereka memilih jalur emosional dan penuh warna. Will Ferrell, dengan gayanya yang absurd namun simpatik, menari dan melompat dalam berbagai latar: dari pom bensin hingga toko bahan makanan, dengan semangat menyampaikan pesan bahwa PayPal kini bisa digunakan “di mana saja”—sebuah simplifikasi yang powerful dari transformasi produk yang lebih kompleks di belakang layar.
Dalam lanskap teknologi keuangan yang cepat berubah, kemampuan untuk menyampaikan keunggulan produk secara sederhana dan menghibur menjadi nilai tambah yang signifikan. Konsumen saat ini tidak hanya mencari keamanan dan kecepatan, tetapi juga kemudahan, konektivitas lintas platform, dan bahkan sedikit hiburan dalam pengalaman finansial mereka.
Meskipun kampanye ini masih dalam tahap awal, reaksi publik dan data pertumbuhan awal menunjukkan bahwa PayPal berhasil menciptakan resonansi yang luas. Kombinasi antara pendekatan emosional dan strategi fungsional membuat mereka mampu menjangkau tidak hanya pengguna lama yang sempat berpaling, tetapi juga calon pengguna baru yang sebelumnya belum menganggap PayPal sebagai bagian penting dari kehidupan finansial mereka.
Pada akhirnya, Will Ferrell bukan sekadar bintang iklan, tapi simbol perubahan cara PayPal mendekati audiensnya: lebih ringan, lebih inklusif, namun tetap berakar pada fungsi nyata yang ingin dibangun—menjadikan PayPal sebagai alat pembayaran utama, baik secara daring maupun luring. Jika strategi ini terus konsisten dan dibarengi inovasi nyata di sisi produk, PayPal mungkin akan kembali menjadi pemimpin percakapan dalam ekonomi digital masa depan.