(Business Lounge Journal – General Management)
Six Sigma adalah metodologi manajemen yang bertujuan meningkatkan kualitas proses dan mengurangi cacat hingga tingkat sangat rendah — yaitu 3,4 cacat per satu juta peluang. Metodologi ini fokus pada pengendalian proses dan peningkatan kualitas melalui data dan analisis statistik. Six Sigma dikembangkan sejak akhir 1980-an. Pengembangan Six Sigma dimulai di perusahaan Motorola pada akhir 1980-an. Bill Smith dan Mikel Harry adalah tokoh utama yang mengembangkan konsep ini. Motorola secara resmi mengadopsi Six Sigma sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas mereka. Kemudian, perusahaan besar seperti General Electric dan lainnya mengadopsi dan menyempurnakan metodologi ini.
Cocok digunakan dalam bisnis apa saja?
- Industri manufaktur (pembuatan mobil, elektronik, dll.) — untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi proses.
- Industri jasa (perbankan, asuransi, layanan kesehatan) — untuk meningkatkan pelayanan dan mengurangi kesalahan.
- Penyimpanan dan logistik — untuk mengurangi kerusakan, kehilangan, dan meningkatkan pengaturan ruang.
- Startup dan perusahaan teknologi — untuk rapid improvement dan pengurangan cacat proses.
Berikut adalah langkah-langkah implementasi Six Sigma lengkap dengan contoh praktisnya:
Langkah-langkah Implementasi Six Sigma
- Define (Tentukan)
- Tentukan masalah utama dan tujuan proyek.
- Identifikasi pelanggan dan kebutuhan mereka.
- Contoh: Di pabrik elektronik, pelanggan mengeluhkan kerusakan layar pada produk.
- Measure (Ukur)
- Kumpulkan data dan ukuran proses saat ini.
- Tentukan metrik keberhasilan.
- Contoh: Hitung rata-rata jumlah kerusakan layar per batch produksi.
- Analyze (Analisis)
- Analisis data untuk mencari akar penyebab cacat.
- Gunakan alat statistik seperti fishbone diagram, Pareto, dll.
- Contoh: Akar penyebab: proses pemasangan layar yang tidak konsisten.
- Improve (Perbaiki)
- Rancang solusi untuk mengatasi akar penyebab.
- Uji dan implementasikan perbaikan.
- Contoh: Pelatihan operator pemasangan dan standarisasi prosedur.
- Control (Pengendalian)
- Monitor proses agar tetap dalam kendali.
- Buat standar operasional dan sistem pemantauan.
- Contoh: Penerapan checklist dan audit rutin tiap hari.
Misalnya perusahaan manufaktur elektrolik, Six Sigma digunakan untuk mengidentifikasi tingkat cacat produk, mengumpulkan data, dan menemukan bahwa soldering yang tidak konsisten menjadi penyebab utama kerusakan. Setelah solusi seperti pelatihan operator dan mesin pemeriksa otomatis diterapkan, tingkat cacat turun drastis.
Salah satu perusahaan besar di Indonesia yang terkenal menerapkan metodologi Six Sigma adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Indofoodmenggunakan Six Sigmauntuk meningkatkan efisiensi proses produksi, mengurangi cacat produk, serta meningkatkan kualitas hasil akhir. Mereka menerapkan DMAIC dalam berbagai lini produk dan proses manufaktur agar proses lebih stabil dan cost-effective.
Selain Indofood, perusahaan besar lainnya seperti PT. Astra International dan PT. Garuda Indonesia juga diketahui menerapkan Six Sigma dalam proses operasional dan layanan pelanggan mereka untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi.
Dengan penggunaan metodologi Six Sigma, perusahaan dapat mencapat kualitas yang terbaik dari produk mereka.