Menikmati Musim Semi di Reichshoffen

(Business Lounge Journal – Travel)

Musim dingin yang panjang dan beku telah berakhir. Musim semi yang hangat dan penuh nuansa keindahan telah datang. Kehidupan alam telah dimulai kembali. Pohon oak yang gagah (Quercus spp) telah mengeluarkan dedaunannya kembali. Dedaunan hijau di pohon maple (Acer spp) tumbuh malu-malu diiringi seekor kucing putih yang terlihat malu-malu bersembunyi di balik pohon ash (Fraxinus excelsior) yang wangi. Pepohonan birch (Betula spp) kembali memperlihatkan pesona kulit putihnya yang menawan. Ditambah dengan sambutan bunga-bunga indah berwarna kuning, ungu, merah bercampur kuning bahkan putih, mewarnai indahnya musim semi di desa Reichshoffen, Prancis. Bunga-bunga indah itu adalah bunga clovers (Trifolium spp) yang dikenal di Indonesia dengan sebutan semanggi berwarna ungu, putih maupun pink. Bunga yang tumbuh di padang berwarna kuning bernama buttercups (Ranunculus spp). Ada lagi bunga indah eksotik berwarna putih halus yang dinamakan wood anemone (Anemone nemorosa).

Sangat banyak bunga yang tumbuh di Reichshoffen, daerah subur dan indah dengan iklim sejuk dekat dengan pegunungan Vosges. Tumbuhan berbunga liar dan yang ditanam di pekarangan penduduk, tumbuh dengan subur dan indah. Penduduk Reichshoffen sangat menyukai bercocok tanam bunga di pekarangannya. Beberapa bunga yang sengaja mereka tanam adalah bunga mawar (Rosa spp), daffodils (Narcissus spp), lavender (Lavandula spp), lily of the valley (Convallaria majalis) dan juga magnolia.

Penduduk Reichshoffen memang dikenal sebagai penikmat keindahan. Karakter mereka juga hangat dan ramah. Meskipun Reichshoffen ini bukan merupakan daerah primadona wisata, namun daerah ini memiliki keindahan tersendiri di musim semi yang menghangat. Suhunya yang berkisar lima hingga lima belas derajat Celsius memungkinkan pohon-pohon megah dan bunga-bunga indah Eropa tumbuh subur sesuai musimnya. Flora dan fauna di sana sangat bersyukur dengan datangnya musim semi yang indah. Terlihat jelas di padang rumput yang lembap dan semerbak, dua ekor rusa dari jenis rusa roe (Capreolus capreolus) berkejar-kejaran menikmati tanah yang empuk dan kehadiran rerumputan yang kembali merekah menyambut kehadiran musim semi. Demikianlah dinamakan musim semi, karena semua keceriaan alam kembali menampilkan kehidupan baru yang penuh keceriaan dan kegembiraan menyambut sebuah kehidupan di dalam etape musimnya masing-masing. Musim semi hanya berjalan sekitar dua setengah hingga tiga bulan. Musim lainnya akan segera menggantikan. Namun selagi musim semi berlangsung, artinya semua kehidupan di alam Eropa bangkit dan benar-benar bersemi. Rerumputan tumbuh subur mengeluarkan aromanya yang semerbak. Bunga-bunga bermekaran memberikan wangi di udara yang indah dan harum. Burung camar yang putih tidak mau ketinggalan menikmati keindahan musim semi di daerah Bas-Rhin, suatu komune yang unik. Di sinilah Reichshoffen terletak, suatu tempat yang indah di barat laut Strasbourg.

Mata pencaharian penduduk Reichshoffen didominasi oleh sektor industri yaitu kereta api dan faktor manufaktur lainnya. Kemudian didominasi oleh faktor pendidikan, kesehatan, dan konstruksi. Sementara itu, ada juga sektor pertanian dan kehutanan. Jadi, kalau kita berjalan-jalan, menarik melihat rumah tua petani khas daerah Alsace dan sebuah menara bundar yang sudah tua. Meskipun terlihat sudah sepuh, namun menyimpan keindahan tersendiri yang menawan dan juga menyimpan beberapa catatan sejarah pertempuran Perang Franco-Prusia pada 6 Agustus 1870.

Alam pemandangan khas Alsace di musim semi memang sangat indah. Rumah-rumah tradisional dipadu dengan wewangian aroma musim semi yang singkat, menutup sebuah hari di musim semi dengan lambaian awan-awan di angkasa berwarna lembayung, menghiasi langit Reichshoffen kebiruan yang diapit rangkaian pepohonan oak yang megah.

Orang Prancis pasti menikmati keindahan alamnya dengan segelas anggur merah yang harum semerbak. Mereka pasti bergumam “oh la la, c’est une belle vie” (inilah hidup yang benar-benar indah itu).

Pict: Bernard Schmitt