Like, Share, atau Cuek? Saatnya Ukur Dampak Nyata Konten Anda!

(Business Lounge Journal – Marketing)

Dalam dunia pemasaran digital yang semakin kompetitif, mengetahui seberapa besar audiens terlibat dengan konten atau platform Anda adalah hal yang sangat krusial. Engagement rate bukan hanya sekadar angka—ini adalah indikator kualitas interaksi yang menunjukkan apakah konten Anda benar-benar berhasil menarik perhatian, membangun hubungan, dan mendorong tindakan dari audiens.

Berbeda dengan metrik populer seperti jumlah tampilan atau like, engagement rate menggambarkan sejauh mana audiens benar-benar berinteraksi secara aktif dengan merek Anda, baik melalui media sosial, situs web, maupun aplikasi. Dengan mengukur engagement rate secara konsisten, Anda bisa memahami apa yang bekerja, apa yang tidak, serta bagaimana menyesuaikan strategi untuk mencapai hasil yang lebih optimal. Engagement yang tinggi bukan hanya soal popularitas—ia adalah sinyal bahwa Anda berhasil memberikan nilai yang relevan dan berarti bagi pengguna.

Mengukur engagement rate atau tingkat keterlibatan tidak hanya berlaku di media sosial saja. Metode ini juga penting untuk kanal digital lainnya seperti email, website, dan aplikasi mobile. Dalam dunia pemasaran digital, istilah seperti bounce rate, open rate, click-through rate (CTR), serta jumlah halaman dan tampilan adalah bagian dari metrik engagement yang menunjukkan bagaimana audiens merespons dan berinteraksi dengan merek Anda.

Menurut laporan Digital 2025 dari We Are Social, pada Januari 2025 terdapat sekitar 5,24 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia, yang setara dengan 63,9% dari total populasi global. Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengguna internet global untuk mengakses media sosial adalah 2 jam 21 menit per hari. 

Sedangkan di Indonesia, penggunaan media sosial juga sangat tinggi. Pada awal tahun 2025, terdapat sekitar 143 juta pengguna media sosial di Indonesia, yang setara dengan 50,2% dari total populasi negara. Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengguna Indonesia untuk mengakses media sosial adalah 188 menit per hari, atau sekitar 3 jam 8 menit. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia termasuk dalam jajaran negara dengan durasi akses media sosial tertinggi di dunia, menempati peringkat ke-9 secara global.

Sehingga dapat kita katakan bahwa terdapat jutaan jam interaksi yang bisa diukur setiap harinya. Namun, engagement rate lebih dari sekadar jumlah “like”, komentar, atau share. Ini adalah indikator penting untuk menganalisis kualitas audiens dan seberapa bernilai konten Anda. Dengan mengetahui cara menghitung engagement rate, Anda dapat mengidentifikasi konten yang efektif dan melakukan penyesuaian jika hasilnya belum optimal.

Apa Itu Engagement Rate?

Engagement rate adalah ukuran tingkat keterlibatan audiens terhadap sebuah konten—baik di media sosial, situs web, maupun aplikasi. Di media sosial, metrik ini dihitung dari interaksi seperti komentar, like, share, atau mention. Sementara itu, di website dan aplikasi, metriknya bisa berupa klik, waktu yang dihabiskan di halaman, unduhan, atau aktivitas pengguna lainnya.

Tingkat keterlibatan yang tinggi menunjukkan bahwa pengguna tertarik dan merasa konten Anda relevan. Untuk media sosial, hal ini bisa berarti audiens menganggap merek Anda berpengaruh. Sementara di website dan aplikasi, engagement tinggi menunjukkan bahwa pengguna mendapatkan nilai dari layanan atau konten yang Anda tawarkan.

Dengan menghitung engagement rate, maka Anda dapat:

  1. Menilai efektivitas kampanye pemasaran.
  2. Mengetahui apakah website, aplikasi, atau halaman Anda sesuai dengan harapan pengguna.
  3. Mengukur loyalitas pelanggan dan tingkat retensi.
  4. Menentukan apakah konten Anda sudah tepat sasaran atau perlu ditingkatkan.
  5. Menghindari ketergantungan pada vanity metrics seperti jumlah “like”.
  6. Mengetahui tingkat kepuasan pengguna serta mengidentifikasi potensi churn.
  7. Menilai kualitas pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Cara Menghitung Engagement Rate

1. Media Sosial

Rumus dasar:
Engagement Rate = ((Likes+comments+shares) ÷ Jumlah Followers) x 100

Namun, tidak semua interaksi memiliki bobot yang sama. Anda dapat menggunakan sistem nilai (weighted engagement) di mana komentar bisa memiliki nilai lebih tinggi daripada “like” atau share.

Jenis lain:

  • Engagement Rate by Reach: (Total engagement per post ÷ Reach per post) x 100
  • Engagement per Post: Total interaksi per konten, lalu ambil rata-rata untuk semua konten

2. Website dan Aplikasi

  • Aplikasi
    Untuk aplikasi, tentukan dulu siapa yang dianggap engaged user, misalnya:
  • DAU (Daily Active Users)
  • MAU (Monthly Active Users)

Rumus:

Engagement Rate = (MAU ÷ Total Unduhan Unik) x 100
Contoh:
Jika MAU = 361.612 dan unduhan unik = 801.618
Engagement rate bulanan = 361.612 ÷ 801.618 x 100 = 45,11%

  • Website Bounce Rate
    Rumus:

Bounce Rate = (Jumlah Sesi Halaman Tunggal ÷ Total Sesi) x 100
Jika 1.000 pengunjung datang dan 50 keluar tanpa klik lebih lanjut, bounce rate = 5%

  • Conversion Rate Website
    Rumus:

Conversion Rate = (Jumlah Konversi ÷ Jumlah Pengunjung) x 100
Misalnya: 50 konversi dari 2.000 pengunjung = 2,5%

Alat untuk Mengukur Engagement Rate

Gunakan alat seperti:

  • Untuk media sosial: Hootsuite, Sprout Social
  • Untuk website dan aplikasi: Google Analytics, Google Search Console

Berapa Engagement Rate yang Baik?

  • Facebook: 1,4%
  • Instagram: 2,0%
  • TikTok (influencer): 16%
  • Twitter: 1,6%
  • LinkedIn: Rata-rata 2,8%, bisa lebih dari 5% untuk konten dinamis seperti polling
  • Aplikasi: Bervariasi tergantung jenisnya. Perlu benchmarking terhadap 10 kompetitor
  • Website:
    • B2B: rata-rata di atas 63%
    • B2C: rata-rata sekitar 71%

Tiga Hal yang Perlu Diingat

  1. Lakukan benchmarking dengan kompetitor yang serupa.
  2. Fokus pada engagement rate sesungguhnya, bukan sekadar angka yang tampak tinggi.
  3. Kampanye pemasaran bisa memengaruhi engagement, jadi ukur secara berkala dan analisis tren jangka panjang.

Dengan meningkatnya jumlah pengguna dan waktu yang dihabiskan di media sosial, serta berkembangnya kanal digital seperti website dan aplikasi, mengukur engagement rate menjadi semakin krusial dalam strategi pemasaran modern. Engagement rate bukan hanya sekadar angka—melainkan cerminan seberapa efektif konten Anda dalam membangun koneksi, memenuhi ekspektasi, dan mendorong tindakan dari audiens. Dengan pemahaman dan pengukuran yang tepat, Anda bisa mengoptimalkan strategi digital secara lebih akurat, meningkatkan loyalitas pengguna, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.