(Business Lounge Journal – News and Insight)
Para CEO mulai memanfaatkan melemahnya pasar tenaga kerja AS untuk mendorong lebih banyak karyawan kembali bekerja di kantor. Dengan berkurangnya peluang kerja, pekerja kini lebih berhati-hati dalam menolak kebijakan tersebut.
Berdasarkan laporan terbaru, ekonomi AS hanya menambah 151.000 lapangan kerja pada Februari 2025, lebih rendah dari perkiraan ekonom yang memprediksi 160.000. Meski lebih tinggi dari angka revisi Januari sebesar 125.000, pertumbuhan ini masih menjadi yang paling kecil untuk bulan Februari sejak 2019. Sebuah firma konsultan tenaga kerja, Challenger, Gray & Christmas, melaporkan bahwa perusahaan di AS mengumumkan akan memangkas lebih dari 172.000 pekerjaan pada Februari—melonjak 245% dibandingkan bulan sebelumnya.
Dampak pada Kebijakan Kantor
Menurut Camille Fetter, CEO Talentfoot Executive Search & Staffing, situasi ini memberi lebih banyak kekuatan bagi perusahaan dalam mengatur kebijakan kantor. Karena pekerja merasa persaingan semakin ketat, mereka menjadi lebih enggan untuk menolak aturan kerja di kantor.
“Perusahaan kini memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap karyawan yang tidak puas,” ujar Fetter. Sebelumnya, ketika pasar tenaga kerja lebih kuat, pekerja lebih berani menuntut fleksibilitas, seperti kerja jarak jauh. Namun, dengan pasar yang melemah, lebih banyak pekerja memilih mengikuti aturan perusahaan agar tetap memiliki pekerjaan.
Strategi Perusahaan dalam Menghadapi Perubahan Ekonomi
Meskipun ada ketidakpastian ekonomi, perusahaan tetap mencari pemimpin yang mampu menghadapi tantangan dan mengubah disrupsi menjadi peluang. Mereka lebih fokus pada pertumbuhan pendapatan setelah lebih dari setahun berkonsentrasi pada efisiensi dan profitabilitas. Selain itu, perusahaan juga mulai mengubah strategi rantai pasokan untuk mengurangi ketergantungan pada negara tertentu, seperti China dan Meksiko. Namun, mereka belum sampai pada tahap panik atau menghentikan perekrutan secara drastis.
“Kami tidak melihat respons berlebihan dari perang dagang yang membuat perusahaan tiba-tiba menghentikan perekrutan,” tambah Fetter. Dampak lebih lanjut dari ketidakpastian ekonomi ini kemungkinan baru akan terlihat dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Apa Artinya Bagi Pekerja?
Bagi pekerja, melemahnya pasar tenaga kerja berarti persaingan semakin ketat. Dengan lebih sedikit peluang kerja, mereka mungkin harus lebih fleksibel dalam mengikuti kebijakan perusahaan, termasuk kembali bekerja di kantor.
Namun, bukan berarti tidak ada kesempatan. Perusahaan tetap mencari individu yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan memberikan nilai tambah bagi bisnis mereka. Oleh karena itu, keterampilan kepemimpinan dan kemampuan menghadapi tantangan akan menjadi faktor penting dalam mempertahankan dan mendapatkan pekerjaan di tengah kondisi ekonomi yang berubah.