(Business Lounge Journal – Medicine)
Banyak wanita merasakan nyeri saat haid. Pada beberapa orang bahkan seringkali pada hari pertama haid tidak dapat beraktivitas saking nyerinya. Nyeri haid (dismenore) disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang kuat selama menstruasi.
Nyeri haid terjadi akibat adanya kontraksi otot rahim untuk mengeluarkan darah dan jaringan dari rahim. Pada saat haid, Hormon prostaglandin diproduksi oleh rahim dan menyebabkan kontraksi otot rahim. Selanjutnya kontraksi otot rahim akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke rahim. Perubahan hormon estrogen dan progesteron juga mempengaruhi kontraksi otot rahim. Kurangnya aliran darah menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi yang memicu nyeri.
Gejala nyeri haid antara lain adalah:
- Nyeri perut bagian bawah
- Kram perut
- Pusing
- Mual
- Diare
- Sakit punggung
Nyeri haid dapat menjadi gejala dari penyakit tertentu, seperti:
- Endometriosis: Pertumbuhan jaringan rahim di luar rahim.
- Adenomiosis: Pertumbuhan jaringan rahim di dalam dinding rahim.
- Fibroid: Tumor non-kanker di rahim.
- Penyakit radang panggul: Infeksi pada organ reproduksi.
- Displasia serviks: Perubahan sel pada leher rahim.
Solusi Sederhana
Sebenarnya nyeri haid ini tidak sulit diatasi. Jika nyeri haid datang, Anda dapat meminum obat pereda nyeri seperti buprofen dan paracetamol yang mudah dibeli bebas. Selain itu juga dapat dilakukan terapi panas, relaksasi dan olahraga ringan. Bila rutin berolahraga sebelum periode haid maka pada saat haid berlangsung nyeri akan terasa berkurang. Memang hubungan antara olahraga dan hilang nyeri pada periode haid cukup signifikan. Apakah yang terjadi ketika wanita berolahraga? Bagaimana olahraga bekerja dalam hubungannya dengan haid?
- Mengurangi prostaglandin: Olahraga dapat mengurangi produksi prostaglandin, zat yang menyebabkan kontraksi rahim dan nyeri haid.
- Meningkatkan endorfin: Olahraga melepaskan endorfin, hormon alami yang berfungsi sebagai pereda nyeri dan meningkatkan mood.
- Mengurangi stres: Olahraga dapat mengurangi stres dan kecemasan yang memperburuk nyeri haid.
- Meningkatkan aliran darah: Olahraga meningkatkan aliran darah ke rahim, yang membantu mengurangi nyeri.
Untuk berolahraga disarankan lima kali dalam seminggu selama tigapuluh menit. Banyak olahraga sederhana yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:
- Stretching: Gerakan stretching dapat membantu mengurangi nyeri dan stres.
- Jalan kaki: Aktivitas ringan seperti jalan kaki dapat membantu mengurangi nyeri.
- Bersepeda: Bersepeda statis atau dinamis dapat membantu mengurangi nyeri.
- Peregangan: Latihan peregangan dapat membantu mengurangi kekakuan otot dan nyeri.
Tips Olahraga saat Haid
Jika kamu adalah orang yang selama ini jarang berolahraga maka tipsnya adalah mulailah dengan intensitas rendah dan jangan memulai dengan olahraga berat. Pilihlah olahraga yang nyaman yang tentunya tidak semakin memperburuk nyeri. Minum air yang cukup dan hindari dehidrasi. Istirahat yang cukup,janganlah memaksakan diri.
Namun ada beberapa hal yang menjadi kontraindikasi olahraga. Jangan berolahraga bila sedang terjadi nyeri hebat. Jika nyeri sangat parah dan terjadi pendarahan berat serta ada kondisi medis tertentu yang membuat Anda tidak bisa berolahraga, sebaiknya jangan dilakukan. Konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi medis tertentu. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memulai olahraga saat haid.
Durasi dan frekuensi olahraga yang ideal dapat bervariasi tergantung pada tujuan, usia, dan kondisi fisik. Berikut adalah pedoman umum:
- Olahraga ringan: 20-30 menit (yoga, jalan kaki, peregangan)
- Olahraga sedang: 30-60 menit (bersepeda, berlari, renang)
- Olahraga berat: 60-90 menit (angkat besi, latihan HIIT)
Frekuensi Olahraga
- Pemula: 2-3 kali seminggu
- Olahragawan biasa: 3-4 kali seminggu
- Atlet: 4-5 kali seminggu
Pedoman Khusus untuk Wanita Saat Haid
- Hari 1-3: Olahraga ringan (20-30 menit, 1-2 kali seminggu)
- Hari 4-7: Olahraga sedang (30-60 menit, 2-3 kali seminggu)
Mulailah dengan durasi dan frekuensi rendah, lalu tingkatkan secara bertahap. Jangan lupa atur Istirahat yang cukup (1-2 hari) antara sesi olahraga. Minum air yang cukup dan konsumsi nutrisi seimbang. Anda juga dapat konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memulai program olahraga.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami nyeri haid yang parah atau berkepanjangan atau bila disertai demam tinggi, mual dan muntah.