(Businesslounge Journal-Finance & Tax) Ada berbagai metode dan alat akuntansi yang dapat digunakan perusahaan untuk mengelola dan menyesuaikan anggaran mereka. Salah satu alat tersebut adalah anggaran fleksibel, yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan anggaran mereka sesuai dengan volume aktivitas serta perubahan biaya dan pendapatan. Jenis anggaran ini menggabungkan biaya tetap, yang tidak berubah, dengan biaya variabel, yang disesuaikan tergantung pada kinerja perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan mendefinisikan jenis anggaran ini, meninjau kelebihan dan kekurangannya, serta memberikan panduan langkah demi langkah untuk membuat anggaran fleksibel Anda sendiri.
Apa itu anggaran fleksibel?
Anggaran fleksibel adalah jenis anggaran yang disesuaikan dengan aktivitas atau margin keuntungan perusahaan. Anggaran ini juga memperhitungkan biaya variabel yang terus berubah seiring dengan perubahan biaya atau pendapatan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan atau penurunan kebutuhan keuangan. Sebaliknya, anggaran statis tidak berubah dari angka yang ditetapkan saat perusahaan membuat anggaran tersebut. Anggaran statis juga mencakup angka tetap untuk biaya yang tidak bervariasi, seperti biaya overhead, misalnya sewa.
Dengan anggaran fleksibel, biaya dapat dinyatakan sebagai persentase dan disesuaikan berdasarkan pendapatan aktual. Misalnya, perusahaan yang menggunakan anggaran statis mungkin mengalokasikan £100.000 untuk gaji selama satu tahun. Sebagai alternatif, pendekatan fleksibel dalam anggaran dapat mengalokasikan 25% dari pendapatan perusahaan untuk gaji, bukan jumlah tetap. Hal ini memungkinkan perubahan jumlah staf yang dipekerjakan perusahaan, yang mungkin bervariasi sepanjang tahun tergantung kebutuhan.
Berbagai cara menggunakan anggaran fleksibel
Ada berbagai tingkat fleksibilitas yang dapat Anda terapkan pada bisnis Anda, mulai dari yang dasar hingga canggih, tergantung pada kebutuhan perusahaan. Berikut adalah tiga tingkat fleksibilitas dasar yang dapat Anda gunakan:
1. Dasar
Pada tingkat dasar, anggaran fleksibel berarti memperhitungkan variasi dalam biaya yang secara langsung terkait dengan pendapatan. Misalnya, model anggaran mungkin menetapkan persentase dari pendapatan aktual yang dibelanjakan pada tingkat pendapatan tertentu. Beberapa perusahaan juga menggunakan model biaya per unit jika jumlah produk yang terjual berkaitan dengan pengeluaran di area tertentu.
2. Menengah
Anggaran menengah memperhitungkan variasi dalam pengeluaran yang bervariasi tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan pendapatan. Misalnya, perusahaan mungkin memiliki biaya telepon yang lebih rendah saat pengeluaran mereka lebih sedikit. Dalam kasus ini, biaya telepon dapat dinyatakan sebagai biaya per karyawan, bukan jumlah tetap.
3. Lanjutan
Anggaran jenis ini memperhitungkan variasi dalam setiap kategori pengeluaran. Selain itu, biaya mungkin hanya bervariasi dalam kisaran tertentu sesuai dengan pendapatan, jumlah staf, atau aktivitas lainnya. Dalam anggaran canggih, target didasarkan pada proporsi pengeluaran tertentu.
Keuntungan dari pendekatan ini
Menggunakan anggaran fleksibel memiliki beberapa keuntungan, termasuk:
– Cocok untuk lingkungan dengan biaya variabel: Anggaran ini sangat berguna dalam situasi di mana biaya bisnis dapat dipisahkan, seperti biaya tetap (sewa) dan biaya variabel (barang dagangan dan tenaga kerja).
– Pengukuran kinerja yang lebih baik: Anggaran ini secara otomatis menyesuaikan diri dengan tingkat aktivitas, sehingga menjadi alat yang baik untuk mengevaluasi kinerja manajer.
– Efisiensi anggaran: Tim akuntansi dapat memperbarui anggaran bahkan ketika angka pendapatan belum final, memungkinkan proses anggaran tetap berjalan tanpa harus menunggu angka final.
Kekurangan dari pendekatan ini
Namun, anggaran fleksibel juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
– Pembentukan yang rumit dan memakan waktu: Mengelola anggaran fleksibel membutuhkan banyak waktu dan usaha karena tidak semua pengeluaran dapat sepenuhnya fleksibel.
– Tertundanya penyusunan laporan: Anggaran fleksibel tidak dapat dimasukkan ke dalam perangkat lunak akuntansi sampai periode akuntansi selesai.
– Tidak ada perbandingan pendapatan: Anggaran fleksibel tidak memungkinkan perbandingan antara pendapatan yang dianggarkan dan yang sebenarnya.
– Tidak cocok untuk beberapa perusahaan: Beberapa perusahaan, seperti penjual perangkat lunak daring, tidak memiliki banyak variasi dalam biaya mereka sehingga tidak memerlukan anggaran fleksibel.
Cara membuat anggaran fleksibel untuk bisnis Anda
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat anggaran fleksibel:
1. Identifikasi biaya tetap dan variabel.
2. Bagi anggaran sesuai dengan biaya tetap dan variabel.
3. Buat anggaran berdasarkan pengeluaran tersebut.
4. Perbarui dan bandingkan anggaran setelah periode akuntansi selesai.
Contoh anggaran fleksibel
Perusahaan A adalah perusahaan ritel yang memprediksi pendapatan £5 juta dan biaya barang sebesar £1 juta selama satu periode akuntansi. Mereka memperkirakan bahwa £400.000 dari £1 juta merupakan biaya tetap, sementara £600.000 adalah biaya variabel yang tergantung pada pendapatan. Pada akhir periode akuntansi, pendapatan aktual mereka mencapai £6 juta, yang meningkatkan biaya variabel menjadi £720.000.