Apa itu Alokasi Biaya?

Beberapa Tipe Perkiraan atau Estimasi Anggaran dan Manfaatnya (Bagian 1)

(Businesslounge Journal-Finance & Tax)

Saat menjalankan bisnis, mengendalikan pengeluaran Anda secara efektif adalah suatu kebutuhan. Menghabiskan jumlah uang yang tepat pada berbagai bagian bisnis memastikan organisasi lebih berkelanjutan di masa depan dan memiliki sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan proyek di masa depan yang membuat organisasi terus berkembang. Memiliki perkiraan dapat memungkinkan Anda meningkatkan efisiensi perusahaan dan membuat prediksi keuangan yang lebih akurat. Pada artikel kali ini kita akan membahas apa itu estimasi anggaran, jenis estimasi yang digunakan perusahaan, dan beberapa manfaat penggunaan estimasi anggaran dalam suatu perusahaan saat menyelesaikan perencanaan pengeluaran.

Apakah estimasi anggaran?
Estimasi anggaran adalah metrik yang digunakan perusahaan saat merencanakan strategi dan anggaran. Anggaran mengacu pada jumlah uang yang dapat dibelanjakan suatu organisasi selama periode tertentu, dan beberapa organisasi menetapkan anggaran berdasarkan departemen per departemen, bukan berdasarkan jumlah total yang mencakup seluruh organisasi. Estimasi tersedia bagi perusahaan yang memperkirakan jumlah pendanaan tertentu yang tersedia untuk bagian-bagian perusahaan, daripada menetapkan perkiraan dalam hal proporsi pendapatan untuk departemen yang berbeda.

Jenis perkiraan atau estimasi anggaran
Perusahaan menggunakan pilihan perkiraan atau estimasi anggaran dalam operasi mereka. Beberapa di antaranya termasuk:

Perkiraan pendapatan
Perkiraan pendapatan mengacu pada uang yang dapat dibelanjakan perusahaan sesuai anggaran tanpa memperhitungkan aset dan pinjaman perusahaan saat ini. Hal ini merujuk secara eksklusif pada pengeluaran variabel yang tersedia bagi perusahaan sebagai hasil dari uang yang diperoleh melalui operasi sehari-hari. Memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi berarti lebih banyak pengeluaran dan investasi pada produk, sedangkan pendapatan yang lebih rendah menunjukkan penurunan pengeluaran perusahaan karena perusahaan tersebut mempertahankan tingkat keuntungan yang rendah.
Ini adalah bentuk perkiraan anggaran yang ideal untuk perusahaan dengan aset permanen minimal. Misalnya, perusahaan tanpa tabungan yang menghasilkan bunga atau investasi yang menghasilkan dividen mengandalkan pendapatannya sebagai sumber pendapatan inti. Menggunakan ini sebagai metrik dasar yang menentukan pengeluaran perusahaan akan memastikan organisasi menjaga keamanan finansialnya bahkan selama bulan-bulan yang lebih sulit. Ini adalah bentuk anggaran yang relatif fluktuatif, karena perubahan pendapatan yang drastis menyebabkan perubahan belanja yang besar pula.

Kegiatan usaha
Perkiraan aktivitas bisnis mengacu pada penetapan anggaran di seluruh organisasi sesuai dengan aktivitas spesifik yang dilakukan perusahaan. Hal ini mencakup panggilan penjualan yang dilakukan perusahaan, masing-masing cabang yang dibuat perusahaan, dan tingkat produksi organisasi. Perusahaan menggunakan perkiraan operasi bisnis sebagai sarana untuk membebankan pengeluaran ke bagian-bagian perusahaan yang melakukan lebih dari yang lain.
Perusahaan juga menggunakan aktivitas dari satu bagian organisasi sebagai alat penganggaran untuk bagian lainnya. Misalnya, ketika sebuah perusahaan memproduksi lebih banyak produk dalam satu tahun, hal tersebut meningkatkan anggaran untuk bagian penjualan perusahaan tersebut pada tahun berikutnya sebagai cara untuk mengalihkan volume produk yang lebih besar dalam organisasi. Penganggaran aktivitas bisnis lebih berfokus pada proporsi pendanaan yang diterima setiap bagian organisasi daripada jumlah uang yang dimiliki perusahaan untuk periode tertentu.
Perusahaan menetapkan pengeluaran mereka sesuai dengan laba atas investasi yang dihasilkan setiap proyek. Misalnya, proyek dengan laba atas investasi sebesar 83% lebih menguntungkan dibandingkan proyek alternatif yang hanya menghasilkan pengembalian 20%, yang menunjukkan tingkat potensi yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan bisnis. Perusahaan berinvestasi lebih banyak pada bagian-bagian organisasi yang memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan keuntungan, karena ini merupakan penggunaan sumber daya yang lebih efektif dalam menghasilkan pendapatan.
Dalam beberapa kasus, perusahaan menentang teori ini karena rendahnya laba atas investasi merupakan bagian mendasar dari cara organisasi beroperasi. Hal ini berlaku untuk proyek seperti layanan pelanggan, yang fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan dibandingkan menghasilkan pendapatan. Seimbangkan fungsi departemen dengan laba atas investasi yang ditawarkan setiap bagian perusahaan ketika membuat keputusan penganggaran seperti ini.

(Bersambung ke Artikel Selanjutnya)