(Business Lounge Journal – Medicine)
Makanan cepat saji semakin banyak di Indonesia dan ragamnya banyak serta menarik. Namun hati-hati banyak diantaranya adalah junk food. Istilah “Junk Food: mulai populer sejak tahun 1950-an, ketika makanan siap saji dan makanan cepat saji mulai mendominasi pasar makanan. Istilah “junk food” pertama kali diperkenalkan oleh Michael F. Jacobson, seorang ahli gizi dari Amerika Serikat, pada tahun 1972. Definisi junk food adalah makanan yang rendah gizi dan mengandung jumlah yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan kalori, tetapi rendah serat, vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya.
KFC, Burger King, dan Pizza Hut dapat dikategorikan sebagai jenis makanan cepat saji atau “fast food”, yang umumnya dianggap sebagai “junk food” karena biasanya rendah gizi dan tinggi lemak, gula, dan garam. Namun, perlu dicatat bahwa definisi “junk food” dapat bervariasi.
Contoh nutrisi dari 1 porsi burger dapat berbeda tergantung pada jenis dan ukurannya. Sebagai contoh, angka di bawah ini merupakan panduan umum yang mungkin berlaku:
1 Porsi Burger:
– Kalori: Sekitar 250-400 kalori
– Lemak total: Sekitar 10-25 gram
– Karbohidrat: Sekitar 30-50 gram
– Protein: Sekitar 10-20 gram
Contoh nutrisi dari 1 porsi Hoka-Hoka Bento Egg Roll juga dapat bervariasi, namun umumnya makanan ini mengandung:
– Kalori: Sekitar 150-200 kalori
– Lemak total: Sekitar 5-10 gram
– Karbohidrat: Sekitar 15-25 gram
– Protein: Sekitar 8-12 gram
Junk food dianggap tidak sehat karena kandungan nutrisi yang rendah dan kandungan lemak, gula, dan garam yang tinggi. Meskipun rasanya mungkin enak, konsumsi junk food secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan berbagai penyakit lainnya.
Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi junk food setiap hari karena dapat mengganggu keseimbangan nutrisi tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Namun, asalkan dikonsumsi dengan bijak dan seimbang, makanan junk food sesekali tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan.
Berikut adalah 10 contoh junk food populer di berbagai negara:
1. Burger: Amerika Serikat
2. Pizza: Italia
3. French fries (kentang goreng): Belgia/Francis
4. Fish and chips: Inggris
5. Churros: Spanyol
6. Samosa: India
7. Donut: Amerika Serikat
8. Churro: Meksiko
9. Currywurst: Jerman
10. Dango: Jepang
Sedangkan jika dibandingkan antara junk food dan makanan kalengan, maka makanan kalengan cenderung lebih baik karena biasanya memiliki label gizi yang jelas dan beberapa jenis makanan kalengan dapat mengandung nutrisi yang baik. Namun, perlu diingat bahwa makanan kalengan juga sering mengandung bahan pengawet dan sodium tinggi, sehingga konsumsilah dengan porsi yang seimbang.
Lantas bila masih ingin makan junk food, bagaimana strategi menjaga kesehatan tubuh meskipun makan junk food setiap hari? Gunakan dengan berbagai cara, seperti:
1. Membatasi jumlah konsumsi junk food.
2. Mengganti bagian makanan dengan pilihan yang lebih sehat, seperti salad sebagai pengganti kentang goreng.
3. Menggabungkan dengan makanan sehat lainnya, seperti sayuran atau buah-buahan.
4. Menghindari minuman manis dan menggantinya dengan air putih atau minuman rendah kalori.
5. Berolahraga secara teratur untuk membakar kalori yang dihasilkan dari junk food.
6. Memilih opsi rendah lemak atau rendah garam ketika memilih junk food.
7. Mencari alternatif makanan cepat saji yang lebih sehat, seperti roti gandum atau burger tanpa sosis.
8. Menggunakan saus atau dressing dengan bijak dan dalam jumlah yang lebih sedikit.
9. Mencoba untuk memasak sendiri makanan sehat di rumah agar bisa mengontrol nutrisi yang dikonsumsi.
10. Membatasi atau menghindari makanan cepat saji secara keseluruhan dan beralih ke makanan yang lebih sehat.
Namun demikian, makanan cepat saji ala Indonesia juga masih banyak yg sehat.Berikut adalah 10 contoh makanan cepat saji di Indonesia yang tidak termasuk dalam kategori ‘junk food’:
1. Gado-gado
2. Nasi uduk
3. Nasi goreng
4. Soto
5. Ayam goreng
6. Bakso
7. Mie ayam
8. Sate
9. Siomay
10. Pempek
Jadi, sekalipun kita boleh makan apapun sebebas kita namun bijak-bijaklah mengatur apa yang dimakan untuk kesehatan kita sendiri.
Photo by Pixzolo Photography