(Business Lounge Journal – News and Insight)
Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) kembali akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang didahului dengan penyelenggaraan Gerakan Fair Trade Nasional yang bertempat di Area Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Jalan Jenderal Gatot Subroto KM.5, Sei Sikambing C.II, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan. Acara ini akan berlangsung dari Jumat-Minggu (3-5 November 2023).
Hal ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Kopi Dunia atau International Coffee Day (ICD) ke-9 yang jatuh pada 1 Oktober setiap tahunnya,
Presiden Joko Widodo diagendakan untuk membuka perhelatan tahunan tersebut. Selain itu akan hadir Ketua Umum Dekopi Pusat, Rusman Heriawan (Wamen Pertanian periode 2011-2014 serta mantan Kepala BPS tahun 2006-2011), 10 Dekopi perwakilan daerah produsen kopi, 17 asosiasi anggota Dekopi seluruh Indonesia, serta petani kopi, para pelaku usaha kopi (UMKM), koperasi kopi, barista, cupper, assessor kopi, pelajar, mahasiswa, akademisi, dan peneliti.
Seperti dijelaskan oleh Ketua Dewan Kopi Indonesia Sumatera Utara yang sekaligus Ketua UMKM dan Perempuan Indonesia Maju Provinsi Sumatera Utara, Ujiana Sianturi yang lebih akrab disapa Anna, Dekopi memang sedang membuat sebuah gerakan yang berkeadilan bagi para petani, distributor, reseller hingga konsumen. Hal ini disebutkan Anna terkait dengan penerapan sila ke lima Pancasila.
Dalam penyelenggaraan Gerakan Fair Trade Nasional tersebut nantinya akan dilaksanakan juga seminar, pelepasan ekspor, penandatanganan kesepakatan dagang, pameran, kompetisi keahlian, business matching, dan diakhiri dengan Rakernas Dewan Kopi Indonesia.
Patut diakui bahwa para petani kopi mendapatkan dampak yang cukup signifikan ketika pandemi, karena itu Gerakan Fair Trade Nasional pun diharapkan dapat memberikan semangat kepada para petani kopi.
Anna menjelaskan bahwa saat ini harga kopi terbilang mahal namun produksi turun. Karena itu acara perayaan Hari Kopi Dunia diharapkan dapat menyemangati para petani kembali termaksud pelaku UMKM di Indonesia. Pada acara tersebut para petani kopi juga akan dibekali dengan cara-cara mengatasi kendala produksi kopi yang mereka hadapi saat ini.
Secara spesial Anna juga menjelaskan “Pada kesempatan ini, kita membuka peluang pasar US dengan menghadirkan regulasi ekspor (Registar Corp) untuk memasuki pasar US khusus produk pangan, kosmetik, dan obat-obatan. Issu kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR) dan Fair Trade akan diseminarkan, nantinya dimana kopi dapat menjadi lokomotif bagi komoditas perkebundan rakyat yang memberi nilai tambah.”
Salah satu yang akan menjadi perhatian adalah masalah hama bagi petani, serta masalah pupuk yang saat ini sangat langka dan mahal. Anna berharap adanya solusi dari pemerintah untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk.
Dekopi yang menjadi tuan rumah dari Gerakan Fair Trade Nasional ini juga akan mengadakan kesepakatan kerja dengan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan. Hal ini bertujuan untuk perluasan penangkaran bibit Kopi Arabika Varietas Sigarar Utang yang merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara dan primadona dunia yang hampir hilang dari peredaran.
Anna berujar, “Pada momen perayaan ICD 2023 ini, mari semua masyarakat Sumatera Utara, kita kembalikan kejayaan Kopi Arabika Varietas Sigarar Utang ke kanca Dunia.”