(Business Lounge Journal – Human Resources)
Bagaimana dengan turnover para talent di perusahaan Anda? Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bagaimana pandemi telah menyisakan turnover yang tinggi – menurut survei yang diadakan Michael Page. (Baca: Turnover Tinggi? Saatnya Berkompetisi! Miliki Keterampilan-Keterampilan Ini). Ini haruslah menjadi concern pihak management. Sebab jika perusahaan harus kehilangan para talent spesialnya, maka akan menimbulkan kerugian yang significant.
Lalu apa yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan? Fokuslah pada meningkatkan employee engagement dan employee experience.
Secara sederhana, employee engagement dapat diartikan sebagai hubungan emosional yang dimiliki karyawan dengan pekerjaan dan organisasinya. Sedangkan employee experience mencakup semua pengalaman yang dimiliki karyawan selama masa kerjanya pada perusahaan.
Meskipun ada beberapa tumpang tindih pada pengertian kedua elemen tersebut, maka menyatukan keduanya menjadi sangat penting untuk mendorong produktivitas guna melakukan langkah-langkah retensi.
Lalu, mudahkah untuk merancang engagement strategy yang benar-benar efektif? Tentu saja ada seninya. Sebab hal ini sebenarnya harus disesuaikan dengan keunikan dan kebutuhan satu per satu karyawan.
Namun adalah sebuah keuntungan bagi Anda jika Anda berhasil membentuk karyawan yang engage. Sebab karyawan yang engage, secara sukarela akan menginvestasikan waktu, upaya, dan inisiatif ekstra untuk berkontribusi pada kesuksesan bisnis. Mereka pun akan menyadari benar bahwa peran mereka akan membawa antusiasme, semangat, dan energi ke dalam pekerjaan yang mereka lakukan.
Selain itu, mereka pun akan lebih termotivasi, memiliki komitmen, dan setia. Karyawan yang engage biasanya akan berkinerja lebih tinggi dan memberikan hasil yang lebih baik bagi pelanggan dan perusahaan.
Jika Anda sedang berupaya untuk meningkatkan engagement karyawan Anda, maka ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
1. Jadilah pemimpin yang menginspirasi
Ingat, apa yang dilakukan oleh karyawan ditentukan oleh sang pemimpin. Oleh karena itu, Anda tidak bisa hanya menuntut karyawan, melainkan jadilah pemimpin yang dapat menginspirasi karyawan dengan menjadi pemimpin yang kompeten, bersemangat, dan aktif.
Tunjukkanlah ketulusan hati Anda sebagai seorang pemimpin. Ketika Anda menunjukkan minat yang tulus pada karyawan Anda dan menginvestasikan waktu untuk memahami kebutuhan dan aspirasi mereka, maka hal ini akan membantu para karyawan mengerti bahwa kontribusi mereka dihargai. Para karyawan pun akan memiliki niat baik dan keinginan untuk berhasil – baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari tim.
Anda dapat memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan para karyawan Anda secara teratur. Dengan demikian Anda akan mengetahui bagaimana meningkatkan employee experience mereka.
Tidak harus secara formal, Anda juga dapat melakukannya secara informal. Misalnya dengan ngobrol santai sambil menikmati secangkir kopi. Atau dengan mengajak beraktivitas bareng.
Selain itu, Anda juga dapat mengadakan employee survey, sehingga Anda akan mengetahui apa sih yang sesungguhnya akan memotivasi karyawan Anda melalui berbagai feedback yang akan diberikan. Salah satu yang dapat menjadi point dari survei itu adalah bagaimana karyawan Anda dapat mendefinisikan kesuksesan sehingga Anda dapat menciptakan lingkungan yang bermanfaat di mana mereka dapat berkembang.
Para pemimpin juga harus memperhatikan dengan serius kebijakan Diversity, Equity, and Inclusion (DE&I) perusahaan. Jika dipandang perlu, lakukanlah dengan tulus segala upaya menciptakan perubahan positif.
2. Berikanlah kesempatan untuk berkembang
Tidak dapat dipungkiri, bahwa harus ada take and give antara karyawan dan perusahaan. Ketika karyawan merasa bahwa tidak ada timbal balik dari perusahaan, maka yang ada hanyalah rasa “dimanfaatkan”.
Namun ketika karyawan diberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan mereka secara memadai dan didorong untuk mengembangkan keterampilan tersebut agar dapat maju, maka karyawan pun akan semakin engage.
Anda dapat berbicara dengan karyawan Anda tentang rencana karir mereka. Anda juga dapat membahas apakah sebenarnya mereka masih memiliki potensi yang masih dapat dimaksimalkan. Jika ternyata belum maksimal, buatlah rencana bagaimana dapat mengembangkan potensi mereka sehingga karir mereka pun dapat berkembang.
Penting untuk disadari bahwa Anda pun harus siap dengan kemungkinan ketika karyawan Anda mengatakan bahwa karir yang mereka jalani saat ini tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Ketika Anda menghadapi ini, maka cobalah untuk memetakan jalur dalam organisasi Anda dan sepakatilah target yang harus dipenuhi untuk sebuah promosi.
Pertimbangkanlah bilamana ada proyek baru atau menarik yang dapat mereka kerjakan untuk memperluas keahlian mereka? Mungkin penugasan ke departemen atau lokasi yang berbeda akan memberi mereka variasi yang mereka butuhkan untuk mempertahankan keterlibatan.
Jangan lupa untuk juga mendiskusikan peluang pelatihan dan pengembangan yang dapat membantu mereka maju dalam perusahaan dan berikan umpan balik yang jelas dan konsisten tentang bagaimana mereka dapat meningkatkan kinerja mereka. Pada intinya, tunjukkanlah rasa peduli bahwa Anda ingin membantu para karyawan sehingga mereka dapat merasakan kepuasan bekerja pada perusahaan Anda.
3. Menciptakan pekerjaan yang bermakna bagi seluruh karyawan
Karyawan yang engage akan merasa yakin bahwa pekerjaan yang mereka lakukan itu penting dan memiliki nilai. Mereka akan merasa bahwa mereka memiliki kontribusi atas sesuatu yang berarti dan mereka akan bangga dengan hasil usaha mereka.
Sebagai seorang manajer, sangat penting untuk sering menekankan pentingnya peran karyawan Anda bagi organisasi secara keseluruhan. Bantu mereka untuk melihat hubungan langsung antara aktivitas mereka dan kesuksesan perusahaan, dan cara-cara di mana tugas terkecil sekalipun dapat berkontribusi.
Tetapkan apa yang menjadi tujuan karyawan Anda serta tantanglah mereka untuk dapat mencapainya. Berilah mereka otonomi untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan libatkanlah mereka dalam pengambilan keputusan sehingga mereka pun akan mempunyai rasa memiliki atas arah perusahaan.
4. Temukanlah cara untuk memberikan reward pada karyawan
Agar karyawan dapat termotivasi sehingga timbullah rasa ingin memberikan yang terbaik, maka mereka perlu mengetahui dan percaya bahwa segala upaya mereka pasti akan dihargai. Karena itu, ucapkanlah rasa terima kasih kepada mereka secara berkala atas segala upaya mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar menyadari segala kerja keras yang dilakukan karyawan. Hal ini pun akan menjadi dorongan bagi mereka untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
Luangkan waktu untuk mengadakan selebrasi kecil dan berikanlah penghargaan, serta pengakuan. Hal ini akan menjasi sesuatu yang berarti bagi mereka. Selebrasi ini tidak harus mewah untuk menjadikannya sebagai sesuatu yang bermakna bagi karyawan. Sebagai contoh: makan siang bersama dengan tim atau Anda dapat berikan hadiah “kecil” kepada karyawan tersebut sehingga ia akan merasa diakui dan dihargai.
Namun jangan lupa untuk tetap memperhitungkan gaji yang kompetitif dan tunjangan yang baik. Sebab kedua hal ini tentu saja akan menjadi faktor pendorong utama bagi mereka untuk tetap dalam bertahan. Atau siapkanlah insentif bagi mereka yang memiliki kinerja ekstra.
5. Tempatkanlah people sebagai fokus dari budaya perusahaan
Perusahaan yang memahami bahwa karyawan adalah aset terbesar mereka tentu akan melahirkan karyawan-karyawan yang engage. Karena itu, cobalah untuk juga memperhatikan kehidupan karyawan Anda di luar pekerjaan kantor mereka.
Bukan hendak mencampuri urusan mereka, namun penting untuk mengetahui apa saja peranan mereka di luar perusahaan – misalnya di keluarga mereka – dengan demikian Anda dapat membantu para karyawan untuk memiliki kehidupan yang seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. Untuk hal ini, Anda mungkin dapat mempertimbangkan jam kerja yang fleksibel atau pengaturan kerja jarak jauh.
Berikanlah kesempatan bahkan dukunglah karyawan Anda untuk menyeimbangkan kerja keras mereka dengan kehidupan bersosialisasi mereka. Anda juga dapat mengadakan acara gathering atau tem building secara bersama-sama. Bahkan mintakanlah ide, saran, atau pun umpan balik dari setiap karyawan.
Lingkungan kerja di mana orang merasa dihargai, didengar, dan memiliki rasa persahabatan akan menjadi sangat penting untuk meningkatkan engagement para karyawan.