(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)
Menjadi pengusaha memang telah menjadi sebuah pilihan yang sangat menarik bagi begitu banyak orang muda. Namun tentu saja bukan suatu hal yang mudah untuk merealisasikan mimpi.
Mengutip apa yang dikatakan seorang Profesor Harvard Business School, William Sahlmanm bahwa 70 persen bisnis bertahan setidaknya selama dua tahun, kira-kira 50 persennya bertahan hingga lima tahun, dan hanya 25 persen yang berhasil mencapai 15 tahun. Dengan melihat angka-angka ini, maka apakah yang perlu Anda pertimbangkan jika Anda sedang berpikir untuk menjadi pengusaha? Apakah Anda memiliki apa yang diperlukan untuk dapat bertahan? Bagaimana Anda dapat bersiap untuk menghadapi tantangan yang sudah tentu akan Anda hadapi?
Harvard Business School mengeluarkan sebuah panduan untuk mereka yang sedang mempertimbangkan untuk menjadi seorang pengusaha. Menarik untuk mempelajarinya lebih jauh sehingga Anda dapat memiliki gambaran bagaimana seharusnya menjadi seorang pengusaha.
Karakteristik dari Entrepreneur yang Sukses
Sebenarnya tidak ada sebuah kepribadian tunggal yang dapat dikatakan harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat menjadi pengusaha yang sukses. Namun ada karakteristik penting yang teridentifikasi oleh Harvard Business School untuk dimiliki oleh pengusaha sukses.
1. Curiosity – Rasa Ingin Tahu
Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang memiliki rasa ingin tahu. Rasa ini akan mendorong mereka untuk terus menerus mencari peluang baru. Mereka tidak akan merasa puas dengan apa yang mereka ketahui saat ini. Mereka akan selalu memiliki pertanyaan yang menantang lalu mengeksplorasi cara-cara yang berbeda. Dalam Entrepreneurship Essentials, entrepreneurship digambarkan sebagai sebuah “proses penemuan.” Tanpa adanya pertanyaan-pertanyaan pemicu, maka tidak akan ada penemuan-penemuan selanjutnya.
2. Structured Experimentation – Eksperimen yang Terstruktur
Dengan adanya rasa ingin tahu, maka muncullah kebutuhan untuk melakukan eksperimen yang terstruktur. Ketika sebuah peluang muncul, maka seorang pengusaha harus melakukan riset pasar dan menjalankan tes untuk menentukan apakah hal tersebut layak untuk dijalankan.
Dalam Entrepreneurship Essentials, Scott Cook, salah satu co-founder sekaligus chairman dari perusahaan perangkat lunak Intuit, menyoroti kekuatan dari eksperimen yang terstruktur ketika mengerjakan sebuah bisnis. Cook menjelaskan bahwa eksperimen yang dilakukannya telah membuat perusahaan yang dipimpinnya memperoleh keuntungan. Ketika itu, Cook melihat sebuah kesempatan yang membuatnya memahami bahwa banyak pelanggan yang menggunakan perangkat lunak Quicken untuk tujuan bisnis, daripada untuk personal finance.
Cook pun menyadari bahwa ada sebuah pasar bisnis raksasa yang membutuhkan hal seperti apa yang sedang ia bangun. “Itu sebabnya kami jalankan eksperimen dan menjalankannya lebih awal: Agar kita bisa mendapatkan kejutan itu dan melihat hal-hal yang hanya dapat Anda lihat saat menjalankan eksperimen untuk dipelajari,” demikian dikatakan Cook seperti dicantumkan oleh Harvard Business School.
3. Adaptability – Kemampuan beradaptasi
Bisnis selalu berubah. Hampir tidak mungkin seorang pengusaha mempersiapkan skenario yang sama untuk setiap permasalahan yang mereka temukan. Mereka perlu tahu bagaimana mengevaluasi situasi dan beradaptasi sehingga bisnis mereka dapat terus bergerak maju bahkan ketika perubahan yang tak terduga terjadi pada bisnis mereka.
4. Decisiveness – Ketegasan
Seorang entrepreneur harus selalu bersiap untuk membuat keputusan yang sulit. Mereka bertanggung jawab untuk memimpin pelaksanaannya di dalam bisnis mereka, termasuk setiap aspek mulai dari pendanaan dan strategi hingga alokasi sumber daya. Bertindak dengan tegas tidak berarti Anda akan memiliki semua jawaban; melainkan memiliki kepercayaan diri untuk membuat keputusan yang menantang dan menganalisanya. Jika hasilnya ternyata kurang menguntungkan, maka adalah penting untuk memutuskan mengambil tindakan korektif yang juga sama penting.
5. Confidence – Keyakinan
Entrepreneur yang berhasil memancarkan kepercayaan diri dan ini adalah pendukung terbesar untuk bisnis mereka. Mulai dari pitching ke investor, berkomunikasi dengan klien, atau memimpin diskusi pada suatu acara, bagaimana mereka membicarakan bisnis mereka serta potensinya akan memengaruhi cara pandang orang lain. Menunjukkan kurangnya kepercayaan diri dapat menghalangi investor atau pelanggan untuk membuat keputusan untuk membeli.
6. Team Building
Entrepreneur yang hebat akan menyadari kekuatan dan kelemahan mereka. Mereka tidak akan berlama-lama dengan kekurangan mereka. Mereka akan membangun tim yang utuh serta melengkapi kemampuan mereka. Dalam banyak kasus, ini adalah entrepreneurial team —bukan individu—yang akan mendorong berbagai upaya untuk menuju kesuksesan.
7. Toleransi Risiko
Banyak hal yang dapat saja salah ketika Anda meluncurkan bisnis Anda, tetapi banyak hal juga bisa benar. Seperti yang dicatatkan oleh Entrepreneurship Essentials, maka kunci terpenting adalah bagaimana sebagai pengusaha, Anda dapat secara aktif mengelola hubungan antara risiko dan imbalan (risk and reward) serta bagaimana memposisikan perusahaan mereka untuk “menguntungkan dari atas.”
Entrepreneur yang efektif akan merasa nyaman dalam menghadapi beberapa tingkat risiko untuk menuai hasil dari upaya mereka, tapi mereka juga mengambil langkah-langkah yang dapat meminimalkan kegagalan.
8. Tenang walau di tengah Kegagalan
Startup bisa gagal karena berbagai alasan, seperti cacat model bisnis atau kurang fokus. Sementara banyak kendala bisa dihindari, beberapa tidak dapat dihindari. Entreprenur yang sukses akan mempersiapkan diri untuk kegagalan, bahkan mereka dapat merasa tenang sementara mengalami kegagalan. Daripada membiarkan rasa takut menguasai mereka, mereka akan berpatokan dengan adanya kemungkinan untuk sukses sehingga hal ini mendorong mereka untuk maju.
9. Persistence – Ketekunan
Sementara entrepreneur sukses merasa tetap nyaman walaupun di tengah-tengah adanya kemungkinan untuk gagal, namun ini bukan berarti mereka akan mudah menyerah. Sebaliknya, mereka melihat adanya kesalahan yang mereka lakukan sebagai kesempatan untuk belajar dan bertumbuh. Sepanjang proses kewirausahaan, banyak hipotesis yang ternyata salah, dan bahkan beberapa usaha benar-benar gagal total. Lalu apakah salah satu yang membuat seorang pengusaha sukses? Adanya kemauan untuk belajar dari kesalahan, terus bertanya, dan bertahan sampai mereka mencapai tujuan mereka.
10. Inovatif
Banyak yang menganggap bahwa inovasi itu berjalan seiring dengan kewirausahaan. Hal ini sering terjadi demikian. Beberapa di antara startup yang sukses mengisahkan bagaimana mereka melakukan inovasi terhadap produk atau layanan yang mereka miliki. Sebuah inovasi yang secara drastis diambil untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah. Inovasi adalah karakteristik yang dimiliki oleh beberapa entreprenur, tetapi tidak semuanya. Namun inovasi adalah salah satu yang dapat dikembangkan.
11. Long-Term Focus – Fokus Jangka Panjang
Kebanyakan orang berpikir entrepreneurship sebagai proses memulai sebuah bisnis. Sedangkan tahap awal memulai sebuah usaha adalah sebuah tahapan yang sangat penting yang menentukan keberhasilannya kelak. Proses tersebut bukan berarti berakhir ketika bisnis tersebut dimulai. Dalam Entrepreneurship Essentials, disebutkan bahwa “memulai bisnis itu mudah, tetapi sulit untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan dan substansial. Beberapa peluang terbesar ditemukan justru setelah usaha diluncurkan. Entrepreneurship adalah usaha jangka panjang, dan pengusaha harus fokus pada proses dari awal sampai akhir untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Ada 11 karakteristik yang menurut Harvard Business School harus dimiliki oleh seorang entrepreneur yang sukses. Anda dapat menganalisanya, apakah Anda telah memiliki beberapa di antaranya. Jika belum, Anda dapat menumbuhkannya.