(Business Lounge Journal – General Management)
Pernahkah Anda mendapatkan pesan melalui media sosial, misalnya Whatsapp atau Facebook dan Anda merasa kaget bahkan gusar membacanya? Penempatan tanda seru, huruf besar, titik, koma, dan singkatan telah menjadi penentu bagi pembaca pesan Anda. Demikian juga dengan penempatan emoticon. Jika salah meletakkan, kalimat yang seharusnya merupakan sebuah kalimat dengan pesan yang biasa saja dapat berubah menjadi makian nan menyebalkan bagi pembacanya. Hal ini sering sekali terjadi di dunia media sosial (medsos) dan sangat mengganggu komunikasi. Bahkan pada tahap yang terburuk dapat memutuskan hubungan kedua pihak yang berkomunikasi.
Strategi komunikasi visual
Kita mengetahui bahwa komunikasi adalah pertukaran informasi. Dalam bahasa visual penting sekali untuk memikirkan cara penyampaian informasi agar tepat maknanya bagi penerima pesan. Nah, hal inilah yang dimaksud dengan strategi komunikasi. Jika tidak ada strategi komunikasi maka bisa terjadi salah paham alias miskom (miss communication). Sedangkan visual artinya baik melalui gambar ataupun verbal yang dibaca.
Coba perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut ini:
- Harap jangan datang terlambat.
- Jangan datang terlambat ya.
- Jangan datang terlambat!!!
Ketiga kalimat di atas sebenarnya memiliki makna yang sama. Tetapi ketika dituangkan dalam bentuk tulisan yang tidak tepat, maka kesannya akan berbeda. Pesan yang sama dapat menjadi sebuah himbauan, ajakan, atau malah menjadi sebuah peringatan keras. Orang yang membaca akan membacanya dalam intonasi sesuai tanda baca dan nada. Pilihan kata yang digunakan juga akan sangat menentukan penyampaian pesan. Jika ketiga kalimat di atas ditambah lagi dengan emoticon maka maknanya bisa diperkuat dengan emoticon yang diberikan. Misalnya, setelah himbauan diberikan emoticon wajah tersenyum maka orang mengerti bahwa ini adalah himbauan halus. Jika tanda seru diikuti wajah serius atau wajah marah maka artinya akan berbeda lagi.
Think first
Jangan lekas untuk menulis, lebih baik berpikir berulang kali mengingat Anda dapat menuai reaksi yang belum Anda perhitungkan sebelumnya. Hindari spontanitas menulis. Reaksi terlalu cepat yang berlebihan, hanya akan menimbulkan kesalahpahaman belaka.
Jangan terburu-buru. Sebab seringkali banyak kesalahan terjadi karena terburu mengirim emoticon, lalu ternyata dilakukan dengan tidak sengaja namun sudah terlanjur membuat orang bertanya-tanya. Misalkan berita duka tapi terkirim tanpa sengaja emoticon wajah senyum, tentu orang akan sangat kesal. Lebih baik membacanya beberapa kali baru kemudian menekan tombol kirim.
Pertimbangkan lawan bicara Anda
Saya pernah menerima pesan yang benar-benar saya tidak mengerti. “Hrp krm psn bila sdh trx”. Membingungkan bukan? Hindari untuk menggunakan singkatan yang tidak umum, khususnya bila berkomunikasi dengan yang berbeda generasi. Dalam hal ini saya akui, bahwa saya harus belajar untuk mengerti istilah dan singkatan yang banyak digunakan generasi Z.
Jangan lupa untuk menggunakan tanda baca yang tepat. Usahakan ada titik dan koma yang ditempatkan dengan tepat.
Pastikan reaksi penerima pesan sesuai dengan apa yang Anda harapkan. Jika reaksinya tidak sesuai mungkin perlu Anda evaluasi apakah Anda sudah menyampaikan pesan dengan tepat ataukah memerlukan klarifikasi.
Semoga sukses “ber-medsos” dan komunikasi pun akan semakin lancar.
dr. Vera Herlina,S.E.,M.M/VMN/BL/CEO of Management and Soft Skill Academies, Vibiz Consulting Group.