(Business Lounge Journal – Human Resources) Setiap pemimpin memiliki orang-orang terdekatnya yang memiliki bermacam-macam fungsi. Ingatlah kembali bahwa definisi kepemimpinan adalah influence. Pemimpin-pemimpin besar, baik di Indonesia maupun di luar negeri semuanya ditopang inner circle ini. Memiliki pengaruh kepada seluruh organisasi memerlukan sekelompok orang yang disebut inner circle. Inner circle adalah orang-orang terdekat seorang pemimpin yang sudah memiliki kesamaan visi, nilai hingga perilaku dengan pemimpin. Seorang Steve Jobs untuk melakukan launching produk Apple akan membicarakannya dahulu kepada inner circle Apple apakah bisa dijalankan. Steve memilih sepuluh orang yaitu : Walt dari WSJ, Andy dari Chicago, Bob dari Houston, David dari New York, Jeff & Edward, Xeni, Omar, Gideon, Stephen mewakili beberapa negara bagian Amerika. Pemimpin seperti Steve menyadari bahwa pengaruhnya perlu didukung oleh orang-orang yang memang sudah memiliki visi yang sama. Menurut Maxwell inner circle masuk kedalam hukum ke 11 dalam 21 hukum kepemimpinan sejati. Pengaruh seorang pemimpin ditentukan juga oeh orang-orang terdekatnya.
Menjadi pemimpin yang kuat mulailah dengan memilih orang-orang yang positif dalam organisasi terhadap visi perusahaan. Mempercayakan kepada mereka yang positif bagian kepemimpinan pada kelompok-kelompok dalam organisasi. Jangan menghabiskan waktu dengan orang-orang yang negatif terhadap visi yang dimiliki oleh perusahaan. Proses memilih mereka yang menjadi inner circle tidaklah mudah, sebab persamaan visi dan nilai adalah underwater iceberg matters. Para pemimpin memerlukan waktu untuk menemukan inner circle mereka, seringkali seseorang yang positif pada awalnya namun di pertengahan bisa menjadi negatif, atau sebaliknya. Membangun inner circle dimulai dengan menginvetarisasi orang-orang yang ada dalam organisasi. Tentulah tidak seluruh organisasi akan dipilih masuk dalam daftar. Bila seorang eksekutif papan atas hendak memilih inner circle, ia bisa mengarahkan pandangannya pada manajemen lini yang umumnya para manajer dan supervisor yang memimpin beberapa orang dibawahnya. Bila manajemen lini yang hendak memilih inner circle, ia bisa bisa memilih mereka yang berada di garis depan, atau operasional lapangan. Jumlah inner circle tergantung pada besarnya organisasi, namun inner circle menjad kepanjangan tangan pemimpin untuk memiliki pengaruh.
Inner circle bisa berasal dari struktur formal organisasi atau juga informal, kalau inner circle berasal dari struktur formal maka biasanya satu tingkat di bawah seorang pemimpin merupakan inner circle pemimpin. Informal inner circle bisa dibentuk bila melibatkan mereka yang diluar struktur, seperti yang dialami Steve Jobs, dan jika melibatkan mereka yang tidak berada pada garis tanggung jawab pemimpin. Area organisasi juga mempengaruhi inner circle, organisasi yang hanya ada dalam satu kota akan berbeda dengan yang terpecah pada banyak kota. Inner circle membutuhkan komunikasi yang lebih banyak dengan sang pemimpin untuk menjaga kesamaan visi, di sinilah pekerjaan seorang untuk memiliki kepemimpinan yang kuat.
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/MP Business Advisory Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group