(Business Lounge Journal – Manage Your Business) Apa yang Zara lakukan dengan membuat terobosan dalam dunia fashion memang patut mendapatkan acungan jempol. (Baca: Strategi Zara Menangkan Persaingan). Masih teringat jelas di benak saya pada akhir tahun biasanya para designer akan mengeluarkan prediksi tren fashion untuk tahun depan. Juga masih teringat dalam benak saya bagaimana ketika tren kemeja kotak-kotak, maka sepanjang tahun semua orang berpenampilan ala cowboy. Atau saat trend celana jeans dengan motif seperti kena luntur, maka sepanjang tahun banyak orang mengenakan celana seperti itu.
Memang benar, para produsen fashion pada awalnya menyediakan satu model untuk satu tahun. Namun Zara memberikan terobosan yang lain dengan melakukan restock dengan desain baru dua kali dalam seminggu. Bayangkan saja, ada berapa source yang harus dimilikinya untuk dapat memproduksi model yang baru sebanyak dua kali dalam seminggu. Namun pada kenyataannya, hal inilah yang membawanya ke puncak kejayaannya, bahkan menjadi acuan bagi beberapa produsen pakaian yang telah ada sebelumnya.
Memanfaatkan Konsumen
Zaman memang telah berubah, generasi telah berganti. Coba tanyakan kepada orang tua atau kakek dan nenek Anda yang berasal dari generasi baby boomers. Gaya apa yang populer pada tahun 60-an? Ini disebut juga dengan hippie era, dengan motif yang berwarna warni cerah dengan motif-motif floral. Selain itu ada juga trend mini dress, jumpsuit, headband, dan saya rasa tren itu ada di sepanjang tahun 60-an. Lalu bagaimana dengan tahun 70-an? Ini eranya disco dan punk. Celana atau rok dengan pinggang yang tinggi, celana cutbray, kemeja dengan lengan gombrang, dan diakhiri dengan gaya punk. Lalu bagaimana dengan tahun 80-an? Ini eranya para Young Urban Professional. Hal ini muncul karena pada zaman tersebut para wanita mulai menapaki dunia karir sehingga muncullah gaya-gaya kantoran yang rapi dengan aksen minimalis. Namun untuk para remaja yang sedang keranjingan olah raga maka muncullah gaya fitness atau baju-baju yang kedodoran. Namun bagaimana era 2000-an ini? Sudah dapat dipastikan bahwa generasi sekarang tidak lagi identik dengan satu style. Mereka akan mengeksplor diri mereka dan menggunakan apa yang mereka suka. Sehingga memaksakan mereka untuk menggunakan satu jenis gaya fashion sudah dapat dipastikan akan menjadi sia-sia belaka.
Membaca Trend dan Membuat Terobosan
Zara melakukan langkah yang tepat. Dia mengenali benar generasi apa yang sedang dihadapinya saat ini dan ia tidak berpatokan kepada hanya satu style. Melainkan membuat dua model yang berbeda setiap minggunya. Bisa saja agak mirip namun dapat dipastikan berbeda. Hal ini sudah tentu akan membuat penasaran para konsumennya. Mungkin saja setiap minggu, banyak konsumen yang akan selalu menyempakan diri untuk mampir ke toko-toko Zara hanya untuk sekedar mengetahui model apa yang terbaru yang dikeluarkan Zara minggu itu.
Dari sekedar ingin tahu, pastilah muncul keinginan untuk memilikinya mengingat stoknya yang terbatas. Merasa tidak ingin kehabisan maka dilakukanlah transaksi. Hal ini mendatangkan keuntungan bagi Zara. Tidak hanya itu, Zara telah melakukan terobosan baru dan dapat menjadikannya sebagai acuan mode bagi banyak produsen pakaian yang lain.
Membangkitkan Minat Beli
Sangat penting untuk membangkitkan minat beli. Apabila Anda seorang pelaku bisnis, maka Anda harus memutar pikiran dan menghasilkan strategi Anda untuk membangkitkan minat beli para konsumen Anda. Misalnya saja memanfaatkan moment ‘gajian’. Penting untuk Anda ketahui, bahwa di era sekarang ini, banyak masyarakat menjadi begitu konsumtif. Begitu tiba pada tanggal ‘gajian’ maka selalu saja ada keinginan untuk shopping dan tidak hanya melanda kaum Hawa. Tidak hanya bagi Anda yang menjalankan bisnis fashion, tetapi juga kuliner, automotive, elektronik, dan sebagainya. Coba temukan sebuah ide menarik yang dapat membangkitkan konsumen menyalurkan ‘hasrat’ komsuntif itu ke ‘kocek’ Anda. Misalnya dengan meluncurkan program discount, cicilan, dan sebagainya.
Atau, bisa saja Anda memanfaatkan moment sebelum gajian dengan meluncurkan program-program “mencuri start” bagaimana Anda mengijinkan konsumen memiliki barang terbaru Anda dan membayarnya pada saat gajian, dan sebagainya.
Tentu saja membutuhkan kreatifitas untuk dapat membangkitkan minat beli para pelanggan Anda.
Selamat berkreasi!
Ruth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development