(Business Lounge – Dominate The Market) Apa yang diuntungkan dengan zaman yang semakin berteknologi? Jawabannya tentu saja para pedagang. Masih ingat pada beberapa tahun yang lalu saat penjualan masih dilakukan dengan mengetuk pintu demi pintu? Sebuah mobil akan berhenti di sebuah tempat dan menurunkan beberapa orang pedagang dengan masing-masing membawa sebuah tas besar. Lalu mereka akan berkeliling dari satu perumahan ke perumahan lainnya, mengetuk pintu demi pintu rumah dan menawarkan produk pembersih lantai, detergent pencuci, dan sebagainya. Dibutuhkan waktu yang lebih panjang, tenaga yang lebih besar, kesabaran ekstra, dan tentu saja mental yang kuat. Berapa kemudian produk yang berhasil dijual? Tidak ada jaminan.
Tetapi pada zaman berteknologi sekarang ini, sudah dapat dipastikan bahwa Anda akan semakin jarang menemukan tenaga sales seperti itu. Bagaimana tidak? Anda dapat berjualan tanpa bertemu dengan si pembeli. Anda dapat menjangkau lebih dari sepuluh, lebih dari dua puluh, bahkan mencapai ratusan hanya dalam hitungan menit. Belum lagi jika Anda telah memiliki website pribadi yang didesain sedemikian rupa guna menarik para pelanggan mampir dan melakukan transaksi secara online.
Teknologi telah membuat Anda dapat menjangkau sebanyak-banyaknya orang, dari berbagai kalangan, bahkan mereka yang sering kali mustahil untuk Anda dapat jumpai. Bayangkan saja, bagaimana caranya Anda dapat menemui seorang pejabat tinggi negara. Pastilah ada banyak prosedur dan rangkaian screening yang harus Anda lalui sebagai upaya dapat bertemu dengan sang pejabat. Hasilnya? Belum tentu berhasil.
Tetapi bagaimana dengan email? Hingga kini, email merupakan salah satu tools berjualan yang cukup ampuh. Sebab dengan judul yang menarik sering kali mendorong si penerima untuk membuka. Ketika penampilan email tersebut juga menarik dengan pemilihan kata dan gambar yang mengundang rasa ingin tahu, sang pejabat sekali pun yang menerimanya dapat saja membukanya.
Penting untuk mengirimkan cold email
Anda memang bukan pedagang yang berkeliling dari pintu ke pintu, Anda memang tidak menjajakan dagangan dari pelanggan ke pelanggan, tetapi bukankah Anda sedang berupaya untuk berpromosi dari pemilik akun yang satu ke pemilik akun yang lain? Sama saja bukan?
Seorang direct sales harus berpenampilan menarik dan bertutur kata yang baik untuk berhasil memenangkan hati pelanggan. Lalu di manakah Anda dapat merefleksikan hal tersebut dalam teknologi, bukankah pada email atau akun sosial media Anda?
Bayangkan saja, email yang Anda kirimkan pada seorang calon pelanggan dapat dikirimkan kembali kepada berbagai kerabatnya yang kemudian dapat diteruskan kepada kerabat yang lain dan begitu seterusnya. Bayangkan, hanya dalam sekejap, email yang baru saja Anda kirimkan dapat diteruskan bahkan sampai ke kota-kota lain atau ke negara-negara lain. Bayangkan juga, bahwa email yang Anda ketik dapat diterima oleh para selebriti, tokoh pemuka, bahkan orang-orang penting yang tidak Anda sangka.
Namun memang penting untuk mengetahui seni mengirimkan cold email.
Beberapa catatan penting dalam mengirimkan cold email
Mengirimkan cold email bukanlah seperti mengirimkan sesuatu yang tidak memiliki arah. Jika Anda ingin berhasil maka penting untuk memiliki taktik. Pertama penting untuk mengidentifikasi email apa yang hendak Andakirimkan. Apakah itu merupakan email untuk menjual produk, mencari peluang bisnis, menambah network, memperkenalkan sebuah website, memperkenalkan sebuah jasa layanan, atau bahkan memperkenalkan diri Anda sendiri. Maka penting untuk mengirimkan pada segmen yang tepat. Jadi sementara Anda menekuni cold email ini, milikilah database yang sudah teridentifikasi mengenai segmentasinya. Jika Anda tidak mengetahui alamat email dari orang yang ingin sekali Anda emailkan, tidak ada salahnya mencoba untuk menebak. Misalnya Anda ingin mengirimkan email pada Rini Sukandari yang bekerja pada PT ABC. Ketika Anda melihat pada informasi perushaaan tersebut maka salah satu email yang dicantumkan untuk berkomunikasi adalah contact@ABC.co.id, maka tidak ada salahnya untuk mencoba mengirimkan cold email ke alamat rinisukandari@ABC.co.id atau rini.sukandari@ABC.co.id. Siapa tahu Anda berhasil.
Kedua, cobalah mendata siapa saja orang-orang secara spesifik yang ingin Anda jangkau dan carilah kemungkinan untuk menemukan alamat email mereka. Kemudian pastikan Anda membuat isi email Anda singkat, menarik, dan sesuai dengan sasaran. Jangan lupa untuk mengakhirinya dengan apa yang Anda inginkan. Misalnya saya harap dapat memperoleh respons dari Anda, atau saya harap dapat memperoleh waktu Anda untuk dapat melakukan presentasi, dan sebagainya.
Anda dapat mencoba untuk menerapkannya dan cobalah untuk kemudian mengevaluasinya secara berkala.
Bersambung: Strategi Membuat Cold Email
Ruth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development