Mengintip Pesangon Para CEO Dunia

(Business Lounge – Global News) Diberhentikan dari kedudukan sebagai pimpinan tentu hal yang sangat menyakitkan. Tetapi dalam hal memberikan kompensasi, perusahaan-perusahaan besar tidak main-main untuk memberikan angka yang luar biasa mengagumkan.

Sebagai contoh adalah apa yang terjadi dalam 2 tahun terakhir ini bagaimana para CEO Mattel Inc, Symantec Corp, Hertz Global Holdings Inc, dan Chesapeake Energy Corp diminta untuk mengundurkan diri, maka mereka mendapatkan kompensasi mulai dari USD 9.7 juta atau setara dengan IDR 126 milyar hingga USD 67 juta atau sekitar IDR 871 milyar. Angka yang sangat memukau bukan? Walaupun bisa saja sang CEO tidak memiliki performance yang cukup baik, namun memberikan kompensasi besar atas kerelaannya untuk berhenti merupakan sebuah hal yang wajar. WSJ menuliskan bahwa hampir 60% dari perusahaan publik dalam Fortune 250 memiliki kebijakan atau perjanjian kerja untuk membayar pesangon tunai untuk bos atas pemberhentian sepihak.

Berikut ini adalah beberapa alasan yang dilansir oleh WSJ, sebagai alasan mengapa atasan mereka memberikan jumlah yang cukup besar untuk menghentikan mereka, bahkan ‘tanpa sebab’.

Meskipun tumbuh kekesalan investor atas imbalan CEO untuk kinerja yang buruk, membayar kepala diberhentikan tetap menjadi praktik umum. Hampir 60% dari perusahaan publik dalam Fortune 250 memiliki kebijakan atau perjanjian kerja untuk membayar pesangon tunai untuk bos atas digulingkan dengan cara ini, menyimpulkan analisis untuk The Wall Street Journal oleh para peneliti kompensasi Equilar.

Untuk seorang CEO yang dihentikan tanpa sebab atau sama saja dengan sebuah pemecatan maka akan dibutuhkan banyak uang. Namun demikian sebenarnya, setiap perekrutan pemimpin baru maka biasanya telah dibuat penjaminan atas pembayaran pesangonnya karena biasanya sang pemimpin baru pun mengharapkan adanya perlindungan baginya baik sebagai seorang pemimpin juga sebagai seorang karyawan. Sebab hingga hari ini pemberhentian pemimpin tanpa alasan masih sering terjadi.

Ketika Bryan Stockton diberhentikan tanpa sebab dari Mattel pada Januari 2015 lalu. Stockton menerima paket sebesar USD 9.7 juta atau sekitar IDR 126 milyar yang termasuk hampir USD 3 juta atau sebesar IDR 39 milyar dalam pencairan yang dipercepat dalam penghargaan ekuitasnya.

Sedangkan Mark Frissora dari HERTZ, telah ditetapkan akan menerima paket sebesar USD 10.7 juta atau sekitar IDR 139 milyar atau setara dengan 2,5 kali gaji pada tahun 2013 dan bonus, ditambah USD 178.047 untuk bonusnya pada tahun 2014. John P. Tague menggantikannya dengan perjanjian apabila ia dipecat tanpa alasan, maka ia akan mendapatkan sejumlah gaji dan bonus ditambah pencairan ekuitas yang dipercepat jika ia mencapai target kinerja.

Sedangkan Stephen M. Bennett dari symantec mendapatkan kompensasi sebesar USD 24.3 juta termasuk vesting yang dipercepat. Biaya yang dikeluarkan untuk melengserkan Stephen M. Bennett tahun lalu ini memicu kecaman para investor. Perusahaan keamanan komputer yang identik dengan “antivirus” ini memang tengah mengalami penurunan pada harga sahamnya.

Pada bulan Maret, Mattel mengatakan membawa Stockton kembali sebagai konsultan untuk tahun-pengaturan yang tidak tercakup dalam rencana pesangonnya. Dia akan mendapatkan USD 1,5 juta, 30% lebih dari gajinya 2014. Sarannya akan menarik “atas pengetahuan yang mendalam kelembagaan perusahaan dan pengalaman dalam industri,” demikian dilansir oleh WSJ.

Pada tahun 2013, ketika Aubrey McClendon diberhentikan pada tahun 2013, ia mendapatkan pesangon hingga USD 67 juta atau sekitar IDR 871 milyar.

Diberhentikan adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh para CEO dunia namun mereka telah mengantisipasinya dengan sejumlah angka yang dapat mengkompensasi kerugian yang dapat mereka peroleh.

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x