CSR Sebagai Bagian Komitmen Jangka Panjang

(Business Lounge – Business Insight) Banyak teori yang mengatakan bahwa visi merupakan suatu yang penting untuk dimiliki sebuah organisasi? Benarkah demikian?

Menjalankan sebuah organisasi tanpa sebuah visi yang jelas bagaikan berlayar tanpa suatu arah. Alhasil, tidak akan memperoleh apa-apa. Lalu apa gunanya sebuah organisasi dibentuk dengan upaya dan kerja keras sedemikian rupa, jika tidak mencapai apa-apa? Karena itu sangat penting untuk memiliki arah dalam bentuk visi untuk dimiliki sebuah organisasi.

Jika kita mempelajari website dari perusahaan-perusahaan besar maka pada umumnya mereka sudah mencantumkan apa yang menjadi visi mereka baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Menariknya perusahaan-perusahaan besar tersebut tidak hanya meletakkan keuntungan pribadi di dalam visi mereka, namun perhatian mereka pada lingkungan sekitar, masyarakat, bahkan bumi ini telah menjadi salah satu tujuan yang ada pada visi mereka untuk dapat mereka capai dalam jangka panjang.

Nestlé, adalah salah satu perusahaan yang dapat menjadi contoh dalam komitmennya untuk mendukung lingkungan hidup serta bumi ini. Nestlé memiliki 38 komitmen yang ditargetkan untuk dapat dicapainya pada tahun 2020 atau bahkan sebelumnya. Semua komitmen ini diambil untuk mendukung tujuan jangka panjang perusahaan yaitu untuk menciptakan Shared Value. Berikut 38 komitmen Nestlé yang dapat menginsipirasi perusahaan-perusahaan lainnya.

Nestle Commitments

Ke-38 komitmen ini diharapkan dapat dicapai paling lambat pada tahun 2020. Mulai dari gizi anak-anak, lapangan pekerjaan untuk kaum muda, menghasilkan produk yang berkualitas dan aman, hingga mendukung lingkungan hidup telah tercakup dalam ke-38 komitmen di atas.

Keseriusan Menjalankan Komitmen – Bagian dari Program CSR

Pada awal bulan Juni ini, CEO Nestlé Paul Bulcke, berbicara pada sebuah konsorsium internasional yang dinamakan EAT Forum yang diselenggarakan oleh pemerintah, universitas terkemuka dunia dan lembaga penelitian, yayasan filantropi, aktor non-pemerintah dan organisasi, serta perusahaan. Semua unsur yang terlibat di dalam acara ini berbagi pemahaman umum bahwa adalah penting untuk secara kolektif mengatasi masalah pangan, kesehatan dan keberlanjutannya baik di bidang akademisi, bisnis, politik, dan masyarakat sipil untuk akhirnya dapat memberi makan 9 miliar dengan produk yang sehat serta dalam batas-batas planet yang aman.

EAT memiliki visi untuk melakukan transformasi sistem pangan global yang berkelanjutan untuk memberi makan populasi yang sehat dari sembilan miliar orang pada pertengahan abad. Bulcke (CEO Nestle) sebagai pembicara, menggambarkan bagaimana Nestlé akan mendukung tujuan bersama melalui membuat komitmen bersama yang fokus pada bidang-bidang, termasuk air, nutrisi dan pembangunan pedesaan. Ia juga menekankan bahwa semua pemangku kepentingan: pemerintah, perusahaan, LSM dan lembaga lainnya, harus bergabung untuk membantu berpartisipasi.

Keseriusan Nestlé untuk menjalankan komitmennya sebagai bagan dari Corporate Social Responsibility-nya membawanya perusahaan ini bekerja keras bahkan melibatkan banyak pihak untuk dapat mendukung komitmennya. Nestlé tahu benar berbagai isu yang terjadi pada lingkungan hidup dna bumi ini dan manajemen juga sangat tahu bahwa perusahaan sebesar Nestlé dapat berbuat banyak untuk menolong.

“Sekarang adalah waktu bagi kita semua untuk menemukan cara untuk bekerja sama, berbagi ide dan solusi, serta bentuk kemitraan untuk menciptakan dunia yang baik, dan peluang yang layak untuk generasi mendatang,” demikian dikatakan Bulcke. “Pilar kolaborasi ini haruslah transparan, penuh kepercayaan, rasa hormat, dan rasa berbagi tujuan untuk dunia yang lebih baik.”

Apa yang dilakukan Nestlé ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Novita Regina/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: Nestlé