Kasus MERS di Korsel Semakin Bertambah

(Business Lounge – Global News) Tiga kasus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) baru dikonfirmasi terjadi di Korea Selatan. Kementerian kesehatan dikabarkan sedang mempertimbangkan penempatan larangan sementara mereka yang terkena virus mematikan ini untuk meninggalkan negara itu. Seorang pria Korea yang dicurigai memiliki kemungkinan gejala penyakit masih diisolasi sejak pekan lalu di sebuah rumah sakit Tiongkok.

Meskipun jaminan bahwa pemerintah telah memegang kendali, namun kekhawatiran telah meningkat bahwa gejala ini dapat menyebar. Anggota kelompok sipil terhadap kesehatan masyarakat berkumpul di Seoul, Senin (1 Juni), menyerukan pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk mengontrol virus mematikan ini.

Otoritas kesehatan mengatakan ada tiga kasus dikonfirmasi – sehingga jumlah total telah menjadi 18 sejak kasus pertama dilaporkan pada 20 Mei. Menteri Kesehatan Moon Hyung-Pyo mengadakan pertemuan darurat dengan partai yang berkuasa – dan ia kembali meminta maaf dan mengatakan pekan ini adalah waktu yang penting dalam memerangi wabah ini.

Dia mengatakan: “Kami mohon maaf karena menyebabkan keprihatinan dan kecemasan dengan respon awal yang tidak memadai. Kami percaya pada minggu mendatang ini akan menjadi titik balik yang akan menentukan difusi atau pengembangan MERS. Kami bekerja sama dengan kelompok-kelompok swasta dan membuat upaya maksimal untuk mencegah infeksi tersier.”

Sejauh ini, semua kasus yang dikonfirmasi terinfeksi adalah mereka yang di kontak oleh pasien pertama, seorang pria berusia 68-tahun. Pemerintah awalnya hanya mengisolasi mereka yang datang yang memiliki riwayat kontak dekat dengan mereka yang bepergian ke Timur Tengah pada pertengahan April.

Tapi sekarang pemerintah telah mengisolasi semua orang yang telah memiliki kontak dekat dengan salah satu kasus yang telah dikonfirmasi. Pada hari Senin, hampir 700 orang di isolasi di fasilitas negara yang ditunjuk atau pada rumah mereka.

President Park Geun-hye, pada Senin mengatakan para pejabat kesehatan tidak cukup menanggapi wabah ini dan menyerukan habis-habisan upaya pemerintah untuk mengekang penyakit ini.

Namun, banyak yang mengkritik pemerintah terlalu lambat dalam menangani masalah yang telah memicu peringatan masyarakat luas – terutama setelah pemerintah mengizinkan seorang pria yang terinfeksi untuk melakukan perjalanan ke Tiongkok pekan lalu meski ada peringatan dari dokter.

Sebelum 20 Mei, sebagian besar warga Korea bahkan tidak menyadari adanya penyakit mematikan ini. Tapi dalam waktu kurang dari dua minggu, Korea Selatan kini telah menjadi negara di luar Timur Tengah dengan jumlah cukup banyak dari kasus MERS.

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x