(Business Lounge – Empower People) – Percaya atau tidak, seringkali sosial media itu memang merupakan hal yang penting di zaman ini, apalagi bagi generasi Y. Masih ingat Teori Kebutuhan Maslow, dimana hirarki teratas adalah kebutuhan aktualisasi diri, yaitu pemahaman dan pengembangan diri. Pemahaman dan pengembangan diri itu memang berarti seseorang butuh untuk dipahami, diterima lingkungan, dan dari pribadi orang tersebut, dia butuh untuk mengembangkan diri. Mengembangkan diri pastinya dengan berbagai maksud, baik untuk maksud positif bagi dirinya, atau ujungnya, supaya diakui orang juga.
Seperti yang kita ketahui, zaman sekarang sangatlah biasa bagi seseorang untuk menggunakan sosial media. Kayaknya terkesan sangat katro atau ketinggalan zaman apabila seseorang tidak menggunakan sosial media. Aktualisasi diri yang teratas menurut Teori Kebutuhan Maslow, memang untuk zaman ini diaplikasikan dengan Sosial Media. Berbagai gaya seseorang ditampilkan di Social Media, sampai pada akhirnya muncul istilah baru dalam kamus, yaitu selfie. Setelah itu, saya juga pernah melihat, ada lagi istilah groupie, dimana mereka melakukan selfie secara berkelompok atau group. Semua istilah itu, muncul awalnya karena adanya social media, dan setelah itu orang merasa bahwa seseorang pastinya harus memperlengkapi dirinya dengan foto-foto dari social medianya.
Tapi, Anda harus tahu sekali lagi, account social media Anda adalah cerminan diri Anda. Bisa saja, Anda puas sekali memasukkan foto-foto Anda, dan rajin sekali untuk selfie maupun groupie untuk memperlengkapi foto-foto di Sosial Media Anda. Tetapi, Anda harus tahu, bahwa posisi Anda dalam pekerjaan, sebenarnya harus disesuaikan dengan profil dan foto-foto Anda yang ada di Social Media. Jika Anda adalah seorang Manager, Vice President, Director, sudah tidak pantas sebenarnya jika Anda menaikkan foto-foto Anda yang terlalu kekanak-kanakan atau terlalu menunjukkan narsisme. Atau, jika Anda menampilkan foto di Sosial Media Anda, sebaiknya juga tidak menampilkan foto-foto yang membuat klien Anda berprasangka buruk terhadap Anda.
Pertanyaannya, jika Anda adalah seorang fresh graduate yang sedang baru melamar kerja, bagaimana kaitannya dengan Social Media Anda? Jawabannya sebenarnya sama. Social Media Anda menunjukkan siapa Anda. Kalau Anda adalah pribadi yang suka berlibur, saya berani jamin, hampir semua foto-foto Anda adalah mengenai liburan. Jika Anda sangat menyayangi hewan peliharaan Anda, selain foto-foto Anda, pastinya Anda juga akan sering memasang foto hewan peliharaan Anda dalam Social Media Anda. Dan, perlu Anda ketahui, sesekali HRD setelah melakukan interview pada Anda, suka memeriksa Social Media Anda, karena dia ingin mengetahui siapa Anda sebenarnya, apakah yang Anda katakan selama di interview sama dengan yang Anda paparkan di Social Media Anda? Mengapa HRD sesekali melakukan itu? Percaya atau tidak, ada orang yang mengatakan bahwa di Sosial Media entah kenapa orang tidak menutupi tentang dirinya, jadi memang terkadang HRD melakukan pengecekan ulang mengenai kandidat yang telah ia interview.
Nah, terlepas dari kenyataan bahwa Social Media Anda adalah cerminan Anda, memang dapat kita simpulkan, bahwa kebutuhan aktualisasi diri seperti yang dikatakan Maslow adalah benar adanya, namun pada zaman ini orang melakukannya melalui Sosial Media. Pertanyaannya kini, salahkah jika Anda gemar menaikkan foto-foto Anda di Social Media? Sebenarnya tidak, namun sebaiknya hilangkanlah sisi narsis atau menonjolkan diri berlebihan, karena tanpa kita sadari, semua orang menilai kita dari Social Media kita. Dan, ujungnya semuanya berdampak pada bisnis Anda. Karena seseorang akan lebih tertarik untuk melakukan bisnis dengan orang yang terlihat menarik dan dewasa di Social Media miliknya.
Zefanya Jodie/Head of Vibiz Learning Centre Vibiz Consulting/VMN/BL