Pangeran Diponegoro dalam Sudut Pandang Belanda

(Business Lounge – Art) Kisah tokoh pahlawan memang selalu menarik untuk diulas. Entah keberapa kali, Pangeran Diponegoro pun menjadi sumber inspirasi bagi para pelaku seni. (Baca: Pameran Aku Diponegoro). Kini versi yang berbeda disuguhkan dalam pameran yang bertajuk “Pangeran Diponegoro dalam perspektif Belanda. Dari 1800 hingga kini”. Bertempat di Erasmus Huis pameran ini memperjelas makna dan legasi Diponegoro bagi masyarakat kolonial Belanda dan masyarakat Belanda masa kini. Pameran yang dipelopori oleh Dr. Sadiah Boonstra khusus menyoroti berbagai pandangan masyarakat Belanda mengenai Diponegoro seperti yang tertuang dalam manuskrip, surat, dan artikel dalam surat kabar di Belanda pada abad ke-19 dan ke-20.

IMG_8809

IMG_8810

IMG_8813

IMG_8814

IMG_8816

Selain itu, pameran ini juga menjelaskanbahwa simbol-simbol ‘kekalahan’ Diponegoro termasuk benda-benda pribadinya yang melambangkan kekuasaan serta identitas yang banyak dicari pada abad ke-19 dan ke-20. Dengan memiliki benda-benda ini maka nyata benar bahwa kalangan kolonial Belanda memang memegang peranan dalam sejarah nasional. Keterlibatan Belanda diakui diakui dalam narasi pembentukan bangsa, dan mengklaim kekalahan ‘pemberontak’ yang terkenal ini.

Tidak hanya peranan Diponegoro pada masa lampau, pameran yang akan berlangsung hingga 11 Maret mendatang ini, juga memperlihatkan arti Diponegoro bagi masyarakat Belanda masa kini. Sebagai contoh, adanya tulisan otobiografi Diponegoro, Babad Diponegoro, yang ditulis ketika Diponegoro diasingkan di Makassar yang kemudian merupakan UNESCO Memory of the World tahun 2013. Hal ini membuktikan makna Diponegoro bagi masyarakat Belanda dan Indonesia.

IMG_8817

IMG_8818

IMG_8819

IMG_8820

IMG_8822

IMG_8824

IMG_8825

IMG_8826

Sonang Elyas/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x