Tim Penyelamat Temukan Dua Korban AirAsia Lagi

(Business Lounge – News & Insight) – Tim penyelamat membuat kemajuan sedikit kemarin dalam pencarian korban dari puing-puing penerbangan AirAsia 8501, menemukan hanya dua korban pada hari operasi ke-10. Terhalang oleh gelombang laut yang besar dan deras, tim telah menemukan 39 korban sejak pesawat itu jatuh karena badai pada tanggal 28 Desember, dengan membawa 162 penumpang dari Surabaya ke Singapura.

Tim penyelamat juga belum menemukan “kotak hitam” yang merupakan rekaman data penerbangan, yang sangat penting untuk menentukan penyebab kecelakaan itu, meskipun mereka telah berada di lima bagian utama dari pesawat di dasar laut termasuk “suspected tail” – di mana rekaman penerbangan biasanya disimpan dilansir dari AFP.

Penyelam menyelam ke dasar laut selama istirahat dalam cuaca kemarin tetapi mereka harus benar benar berjuang untuk menyelidiki puing-puing tersebut, kata pejabat penyelamat SB Supriyadi. “Beberapa dari mereka mencoba untuk menyelam tapi cuaca yang buruk telah menghambat operasi,” katanya.

“Penyelam belum berhasil mendekat pada sebagian besar dari bangkai pesawat sejauh ini,” katanya.

Operasi memprioritaskan menemukan tubuh para korban, hampir semuanya kecuali tujuh orang adalah warga Indonesia. Semua mayat yang ditemukan sejauh ini yang terlihat mengambang di permukaan laut, sebagian masih terikat di kursi mereka, menurut para pejabat tersebut.

Dua mayat yang ditemukan kemarin menambah total korban yang ditemukan menjadi 39, meskipun perluasan ke laut yang lebih jauh sedang dicari dalam keyakinan bahwa puing-puing dan mayat mungkin telah hanyut dalam arus yang kuat.

Komandan Angkatan Laut Indonesia Yayan Sofyan menjelaskan bahwa beberapa barang sehari-hari para korban telah ditemukan. “Kami menemukan ransel, koper, sepatu, kursi untuk bayi,” katanya, seraya menambahkan bahwa tim penyelamat bertekad untuk mengatasi musim cuaca hujan ini untuk tetap menemukan lebih banyak korban. “Dalam pikiran kami, kami hanya ingin supaya para korban bersatu kembali dengan sisa keluarga mereka yang ditinggal.”

Indonesia telah memerintahkan penangguhan pejabat yang terlibat dalam keberangkatan penerbangan ini. Dikatakan bahwa penerbangan yang dioperasikan oleh AirAsia Indonesia terbang pada jadwal yang tidak sah. Maskapai ini telah ditangguhkan dari route penerbangan Surabaya-Singapura.

Di Surabaya, yang merupakan rumah bagi beberapa korban, pusat krisis telah dibentuk. Eric Edi Santo telah kehilangan bibinya dan lima anggota keluarga lainnya, namun sejauh ini baru dua korban yang telah ditemukan. Dia berharap keluarga lainnya juga ditemukan. “Mereka meninggal begitu tragis, setidaknya aku ingin mereka memiliki pemakaman yang layak,” katanya dilansir dari AFP.

Arum/Journalist/VMN/BL
Editor: Iin Caratri

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x