(Business Lounge – News & Insight)
Topan Hagupit diidentifikasi sedang melanda Filipina demikian dikatakan pada Kamis (4/12). Topan ini yang saat ini berkekuatan 240 km per jam dan dapat membawa kehancuran yang sangat parah. Masih belum terhapus dari ingatan bagaimana Filipina pernah dihantam badai Tacloban pada November tahun lalu dan menewaskan 7.350 orang.
Topan Hagupit akan bergerak terus dari Samudra Pasifik, dan kemungkinan akan menghantam pulau di bagian timur pada Sabtu (6/12). “Mari kita mempersiapkan segalanya,” demikian dikatakan Presiden Benigno Aquino pada siaran yang disiarkan secara nasional dari kepala badan bencana, setelah mendengar peringatan badai raksasa dan angin yang dapat menghancurkan rumah.
Pihak berwenang mengatakan Hagupit kemungkinan akan memukul atau lewat dekat dengan daerah Haiyan yang sebelumnya dilanda Super Typhoon Tacloban. Daerah ini belum juga pulih sejak bencana tahun lalu. Dalam Tacloban, salah satu kota yang paling parah terkena Haiyan, saat ini sebagian warga mulai mengungsi dari daerah pesisir yang rentan.
Saat ini topan Hagupit masih berjarak 700 km dari Filipina, petugas prakiraan cuaca tidak dapat mengatakan dengan tepat di mana badai akan memukul dan pemerintah belum mengeluarkan instruksi wajib evakuasi. Namun saat ini badai yang berada radius 700 km ini, mengancam jutaan orang yang dapat menjadi sasaran angin parah dan hujan yang intens. Sekolah-sekolah ditutup dan kapal-kapal telah diperintahkan untuk tinggal di pelabuhan di Filipina timur, demikian dilaporkan AFP pada Kamis (4/12).
Angin Raksasa
Angkatan Laut AS bersama dengan Typhoon Warning Center mengatakan Hagupit akan menghasilkan kecepatan angin mulai dari 305km per jam hingga 370 kilometer per jam pada waktu topan itu tiba di Timur Filipina. Kecepatan ini hampir sekuat Haiyan, yang berkekuatan 315km per jam ketika menghantam Filipina.
Selama badai Haiyan, gelombang tinggi pun menyapu daratan berkilometer di beberapa tempat, menghancurkan sekolah dan bangunan lainnya yang digunakan sebagai pusat evakuasi. Filipina dihantam rata-rata 20 badai besar dalam setahun, banyak dari badai itu adalah badai yang mematikan.
Para ilmuwan pun memberikan peringatan pada negara di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 100 juta, dalam beberapa tahun terakhir menghadapi badai yang luar biasa kuat bahwa para ilmuwan telah memperingatkan terkait dengan perubahan iklim.
Lebih dari 1.900 orang yang tersisa tewas atau hilang pada bulan Desember 2012 setelah Topan Bopha melanda pulau Mindanao, Filipina selatan, daerah yang biasanya tidak mengalami badai besar. Pada Desember 2011, 1.268 orang tewas ketika badai tropis Washi menyebabkan banjir besar di bagian lain dari Mindanao. Haiyan, Bopha dan Washi adalah badai paling mematikan di dunia dalam tiga tahun terakhir.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana