(Business Lounge – News & Insight) Kementerian Kesehatan Mali pada Kamis (23/10) telah mengkonfirmasi adanya kasus Ebola yang pertama di Negara yang berbatasan dengan Guinea ini. Seorang gadis kecil berusia 2 tahun telah dinyatakan positif memiliki virus mematikan tersebut setelah kembali dari kunjungannya ke Guinea, demikian seperti dilansir oleh CNN. Gadis ini telah melakukan perjalanan bersama dengan neneknya ke Kissidougou, sebuah kota di bagian selatan Guinea, tempat wabah Ebola pertama kali diidentifikasi pada Desember 2013.
Gadis tersebut didiagnosis setelah ia tiba di rumah sakit di kota Kayes bagian barat pada Rabu (22/10). Ia pun beserta dengan orang-orang yang melakukan kontak fisik dengannya segera diisolasi.
Kementerian Kesehatan Mali mengatakan semua langkah yang diperlukan telah diambil untuk menghindari penyebaran Ebola, dan meminta warga untuk tetap tenang. Namun peringatan pun diberikan untuk masyarakat tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu ke daerah-daerah yang terkena dampak dan mendesak langkah-langkah kebersihan dan keamanan harus dihormati.
Guinea, Liberia, dan Sierra Leone di Afrika Barat memang telah dilanda virus mematikan Ebola. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhitung 10.000 orang telah terinfeksi dan hampir 4.900 telah meninggal karena virus ini.
Pada bulan April ada beberapa kasus yang dicurigai kasus Ebola di Mali, tetapi kemudian tidak terbukti. Pada bulan Agustus, sebuah kasus Ebola dari Guinea juga ditemukan di Senegal, tetapi tidak menyebar dan pada pekan lalu, Senegal telah dinyatakan bebas Ebola.
Vaksin Untuk Ebola
Sejauh ini, meskipun uji klinis sedang berlangsung, namun belum ada vaksin yang telah diproduksi untuk penyakit yang ditularkan melalui cairan tubuh ini.
Kasus Pertama di New York
Seorang dokter baru saja kembali ke New York setelah merawat pasien Ebola dalam misi kemanusiaan di Guinea. Ketika ditest maka Dr Craig Spencer ini didapati positif tertular Ebola. Demikian dikonfirmasikan oleh Walikota New York, Bill de Blasio pada Kamis (23/10). Spencer pun segera diisolasi. Spencer menyelesaikan misi kemanusiaannya di Guinea pada 12 Oktober dan meninggalkan negara di Afrika Barat itu pada 14 Oktober melalui Eropa.
Gejala pertama yang timbul dirasakan satu hari setelah Spencer bermain bowling di Williamsburg. Sebagai tindakan pencegahan, Williamsburg pun ditutup untuk umum. Sedangkan semua orang terdekatnya segera dikarantina. Sebelumnya Spencer telah berusaha untuk mengisolasi diri sendiri sejak ia kembali dari Afrika dan mengambil suhu tubuhnya dua kali sehari untuk memonitor kesehatannya. Namun sekarang ini diisolasi di petugas yang merawatnya menggunakan alat pelindung penuh. Sedangkan apartemennya di West Harlem juga diisolasi dan tidak dapat diakses.
De Blasio mengingatkan warga New York untuk tidak perlu gelisah sebab virus Ebola hanya menular melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi atau cairan tubuh lainnya.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana