Uber Luncurkan Jasa Hantaran Belanja Bahan Makanan

(Business Lounge – Business Today) Uber telah meluncurkan layanan jasa terbaru mereka yaitu jasa pelayanan belanja bahan makanan. Uber merupakan perusahaan jaringan transportasi yang menciptakan aplikasi dan yang menghubungkan penumpang dengan pengemudi taksi dengan lebih mudah. Perusahaan tersebut berbasis di San Fransisco.

Jasa tersebut masih berbasis eksperimen dan terbatas hanya pada wilayah Washington DC. Layanan pengantaran belanja bahan makanan telah berada pada menu dari aplikasi Uber. Jasa tersebut menawarkan harga yang dapat bersaing dengan harga dari toko-toko konvensional lainnya dan tidak kenakan biaya ongkos untuk pengantaran.

Uber bukan satu-satunya perusahan yang menawarkan jasa tersebut. Perusahaan lainnya yang telah menawarkan jasa tersebut adalah Amazon, Google, dan Instachart. Amazon menawarkan produk AmazonFresh yang akan mengantarkan produk segar dan belanja bahan makanan. Google menawarkan Shopping Express yang merupakan jasa pengantaran cepat produk-produk dari toko WholeFoods, Costco, dan beberapa toko lainnya. Google telah melebarkan jaringan produk tersebut hingga mencapai New York dan Los Angeles. Sedangkan Instachart mengenakan  biaya ongkos terhadap konsumennya. Akan tetapi Instachart memberikan pengiriman yang lebih luas terhadap barang yang dibeli dan dari toko-toko yang dipilih langsung oleh konsumennya.

Bisnis ini memang tergolong jenis bisnis yang baru berkembang. Banyak kalangan yang berpendapat jika jenis bisnis ini tidak akan bertahan lama dalam jangka panjang. Perusahaan memerlukan sumber pendanaan lebih untuk membiayai kegiatan operasional mereka. Jika dilihat harga rata-rata yang ditawarkan oleh Uber dalam produk jasa mereka ini setara dengan harga rata-rata di toko-toko jika kita membeli langsung. Sehingga jika Uber tidak dapat menemukan cara agar mereka dapat memonopoli pasar tersebut mereka dapat mendapatkan sumber pemasukan tambahan lain dengan memasangkan iklan dari produk atau toko yang menjadi partner mereka.

Afif Bahar/Analyst Vibiz Research Vibiz Consulting/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana