MH17 Report: Jenazah Pertama Akan Diterbangkan ke Belanda

(Business Lounge – News) Jenazah pertama dari peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines akan diterbangkan ke Belanda untuk identifikasi. Jenazah ini diangkut dengan menggunakan pesawat Australia Air Force Boeing C-17 dari Angkatan Udara Australia.

Seperti telah diberitakan bahwa pesawat ini diduga keras jatuh akibat terjangan rudal yang dilontarkan para separatis pro-Rusia pada pekan lalu. Pesawat itu jatuh di daerah yang dikuasai para separatis dan menewaskan 298 orang di dalamnya. Kebanyakan dari mereka adalah warga Negara Belanda.

Semua jenazah yang berhasil ditemukan diangkut dengan sebuah kereta api berpendingin dari lokasi kecelakaan menuju Kharkiv, kota yang dikuasai pemerintah pada Selasa (22/7). Sementara itu pencarian jenazah yang tersisa masihterus dilakukan.

Sampai hari ini AS masih menuduh Rusia terlibat di dalam memasok senjata berat kepada para separatis pro-Rusia namun hal ini masih dibantas oleh Rusia. Bagi Rusia, pasukan pemerintah Ukrainalah yang harus disalahkan atas serangan itu, namun para pejabat AS mengatakan bahwa tudingan Rusia ini sangat tidak masuk akal.

Proses Identifikasi Jenazah

Jenazah pertama yang diterbangkan ke Belanda dijadwalkan akan tiba di Eindhoven pada pukul 16:00 waktu setempat (14:00 GMT) setelah diadakan upacara pemberangkatan yang dihadiri oleh pejabat Ukraina di Kharkiv. Jenazah ini akan diterima oleh keluarga kerajaan dan Perdana Menteri Mark Rutte.

Setibanya nanti, jenazah akan dibawa ke markas Korporaal van Oudheusden untuk identifikasi. Rutte mengatakan proses identifikasi ini bisa berlangsung beberapa minggu bahkan berbulan-bulan, demikian berita yang dilansir oleh BBC.

Sementara itu, pemerintah Belanda telah menetapkan bahwa hari ini Rabu (23/7) menjadi hari berkabung nasional.

Dalam proses yang terpisah, kotak hitam pesawat yang berisi rekaman data penerbangan pesawat telah diserahkan juga kepada pemerintah Belanda oleh pejabat Malaysia untuk dikirimkan ke Farnborough, Inggris untuk analisis.

AS Terus Mendesak Putin

Gedung Putih terus berupaya untuk mendesak Putin untuk menghentikan dukungannya kepada para separatis pro-Rusia. Tindakan ini benar-benar melanggar kedaulatan Ukraina. Kemungkinannya memang para separatis pro-Rusia ini secara tidak sengaja menembak jatuh Malaysia Airlines sebabmereka tidak tahu bahwa itu adalah pesawat penumpang. Tetapi mereka menembak dengan rudal yang diduga dipasok oleh Rusia. Oleh karena itu Rusia harus ikut bertanggung jawab.

Seperti dilansir oleh BBC, seorang pejabat AS menyatakan bahwa pesawat tersebut ditembak dengan menggunakan rudal SA-11 yang merupakan ciptaan Rusia. Namun, tidak ada bukti keterlibatan Rusia secara langsung dalam penembakan rudal SA-11 tersebut ke udara. Memang tidak ada yang tahu bahwa para separatis memiliki rudal SA-11 rudal sampai terjadi penembakan Malaysia Airlines ini.

Sementara itu, konflik antara pasukan pemerintah dan pemberontak Ukraina terus berlangsung di Donetsk dan Luhansk. Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov mengatakan pada hari Selasa (22/7) tentara Ukraina telah merebut kembali kota Severodonetsk yang sangat strategis dan penting berjarak 140km (87 mil) dari Donetsk yang telah dikuasai pemberontak.

Kekuatiran Belanda, Australia, Inggris, Indonesia

Negara-negara yang terkena dampak langsung bencana ini, seperti Belanda, Australia, Inggris dan Indonesia, masih merasa kuatir bahwa lokasi jatuhnya pesawat tidak benar-benar terjaga yang menyebabkan hilangnya bukti-bukti yang penting. Seperti telah dilaporkan bahwa 12 penumpang di antara 298 penumpang yang tewas terebut, tercatat berkebangsaan Indonesia.

uthe/Journalist/VMN/BL
Image: youtube

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x