(Business Lounge – News & Insight) Sebuah jet Malaysia Airlines yang membawa 295 orang telah jatuh di Ukraina timur dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Berlokasi di dekat desa Grabovo, di wilayah yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan dengan Rusia. Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda korban selamat di lokasi kecelakaan.
Namun demikian, kedua belah pihak yang terlibat di dalam konflik sipil Ukraina mengelak menembakkan rudal yang membuat jatuhnya pesawat tersebut. Sehingga menjadi pertanyaan mengapa pesawat itu jatuh. Ini adalah musibah kedua yang menimpa Malaysia Airlines pada tahun ini.
Sampai saat ini pihak Malaysia Airlines masih mencoba untuk mengidentifikasi semua penumpang yang ada pada penerbangan MH17. Sejauh ini terdata 154 warga negara Belanda, 27 warga Australia, 23 Malaysia, 11 Indonesia, 6 warga Inggris, 4 warga Jerman, 4 warga Belgia, 3 warga Filipina dan 1 orang Kanada. Selain itu ada 15 awak pesawat.
Seperti dilansir oleh BBC, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyampaikan keterkejutannya atas celaka yang menimpa maskapai ini. Malaysia segera mengirimkan timnya untuk menyelidiki hal ini. Ia berkata bahwa ini adalah hari yang tragis dalam tahun yang juga telah menjadi tahun yang tragis bagi Malaysia.
Kantor berita Reuters menyatakan setidaknya 100 mayat telah ditemukan di lokasi kejadian dengan reruntuhan tersebar di seluruh wilayah sampai sekitar 15 km (sembilan mil). Dan cerita mengenai kejatuhan tersebut menurut banyak saksi yang merupakan warga desa setempat memberikan keterangan jatuhnya pesawat tersebut yang diawali dengan terdengarnya suara tembakan. Dengan segera maskapai lain pun mengumumkan untuk menghindari melintasi Ukraina timur.
Penyebab Pesawat Malaysia Airlines Jatuh
Belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab jatuhnya Malaysia Airlines ini. Jika terbukti bahwa separatis Ukraina yang melakukan aksi rudalnya, maka Rusia akan segera ada di dalam masalah. Hal ini mengingat baru saja AS dan UE menambah sanksi ekonomi kepada Rusia.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mensinyalir hal ini terjadi oleh karena aksi terorisme kaum separatis. Menteri Luar Negeri Pavlo Klimkin juga memberikan keterangan kepada BBC bahwa adalah benar pesawat tersebut ditembak jatuh oleh separatis pro-Rusia.
Namun Putin menyalahkan pemerintah Ukraina yang memang sedang memulai kembali operasi militer di daerah pemberontak pro-Rusia. Sehingga ada kemungkinan Ukraina yang melakukannya. Tetapi hal ini ditentang oleh Kementerian Pertahanan Ukraina dengan segera mengeluarkan pernyataannya.
Pemerintah Inggris telah menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas krisis di Ukraina sebagai akibat dari kecelakaan itu.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image : Youtube